Acara yang mengangkat tema "
Disrupsi Teknologi dan Dampak Pada Peradaban Global" menghadirkan beberapa narasumber.
Diantaranya, Komisaris Utama PT Telkom Indonesia, Prof Rhenald Kasali, Ketua PBNU/Staf Khusus Wakil Presiden Robikin Emhas, Ketua LTN PBNU, Hari Usmayadi dan juga anggota Komisi IX DPR RI dan Ketua Umum PP Pagar Nusa Muhammad Nabil Haroen.
Kegiatan ini digelar sebagai bagian dari kerja-kerja literasi informasi untuk membahas revolusi telekomunikasi dan digitalisasi.
Selain itu untuk melakukan pemetaan bagaimana peluang, tantangan dan dampak dari pertumbuhan industri tersebut secara umum, utamanya bagi entitas Nahdliyin.
Direktur Utama TV NU Ayi Fahmi mengatakan, diskusi itu direncanakan akan digelar selama empat kali dengan menghadirkan para pakar.
Nantinya tema yang diangkat seputar teknologi berikut membahas langkah bagaimana merespons dampak teknologi yang akan muncul.
"TV NU yang sebelumnya bernama 164 Channel merupakan media resmi PBNU yang secara kelembagaan berada dalam ruang lingkup Lembaga Ta'lif wan Nasyr (LTN) PBNU," demikian kata Fahmi, Senin (15/3).
Selain menyajikan informasi dan konten dakwah tentang ke-Islaman, Fahmi menjelaskan bahwa TV NU juga konsen terhadap isu sosial-keagamaan, budaya, ekonomi serta industrialisasi teknologi dan digitalisasi.
Dijelaskan Fahmi, dDalam konteks kemajuan teknologi, TV NU hendak membahas dinamika perkembangan teknologi yang sedang bergairah di kalangan masyarakat di Indonesia.
"Seperti isu finansial teknologi (Fintech), aplikasi teknologi digital, penguatan jaringan, dan isu lain yang sedang berkembang, seperti Bitcoin, Security Network, E-Office, Tecnology e-learning, dan lain sebagainya," terangnya.
TV NU berharap, kegiatan diskusi ini membuka ruang pengetahuan, pemahaman dan perspektif seputar industri teknologi komputasi dan digitalisasi yang penting untuk dipahami, agar disrupsi teknologi dapat membawa maslahat positif untuk mengembangkan potensi keumatan dan ekosistem Nahdliyin.
"Harapan lainnya adalah agar kaum muda Nahdliyin tidak hanya mumpuni dalam hal teknologi, lebih jauh lagi dapat berkontribusi terhadap kemajuan negeri ini, dengan tidak meninggalkan akar budaya, tradisi atau kultur Nahdliyin," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: