Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ketua DPC Demokrat Medan Dicurigai Dukung KLB Sibolangit

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Selasa, 16 Maret 2021, 12:32 WIB
Ketua DPC Demokrat Medan Dicurigai Dukung KLB Sibolangit
Ketua DPC Partai Demokrat Kota Medan, Burhanuddin Sitepu/RMOLSumut
rmol news logo Ketua DPC Partai Demokrat Kota Medan Burhanuddin Sitepu (BS) dicurigai oleh kader ikut mendukung Kongres Luar Biasa (KLB) ilegal di Hotel The Hill, Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Jumat 5 Maret 2021 lalu.

Kecurigaan itu mulai terlihat saat melapor di Polrestabes Medan, pada Kamis malam lalu, BS tanpa didampingi Plt Sekretaris DPC Partai Demokrat Medan, Parlindungan Sipahutar. BS hanya didampingi Subanto, yang diklaim sebagai Ketua Bapilu DPC Partai Demokrat Medan.

"Yang kami tahu, Subanto itu Ketua PAC Kecamatan Medan Timur yang sudah mengundurkan diri. Kenapa tiba-tiba dia bisa menjadi ketua bapilu? Apakah DPP sudah mengeluarkan SK Subanto sebagai ketua bapilu? di situ awalnya kecurigaan kami BS mendukung KLB ilegal," ungkap Ketua PAC Partai Demokrat Kecamatan Medan Area, Rauf Ahmad, di Medan, Senin (15/3).

"Kenapa bukan atas nama BS sendiri yang melapor ke Polrestabes Medan. Dan kenapa Plt Sekretaris Parlidungan Sipahutar tidak ikut, ke mana dia malam itu? Sementara Plt Ketua dan Sekretaris DPD Partai Demokrat Sumut ikut ke Polrestabes Medan," sambungnya.

Lanjut Rauf, BS sebagai Ketua DPC Medan telah diperintahkan langsung oleh DPP untuk melaporkan KLB ilegal ke Polrestabes Medan.

"Sebagai kader Partai Demokrat kami berhak mencurigai BS mendukung KLB ilegal, karena gerakan politiknya 'cuci tangan' atau cari aman dari perintah DPP. Kami menduga BS sudah terima tanda jadi mendukung KLB ilegal, karena kami juga tahu orang dekat JAM berinisial RS berkeliaran di Medan," papar Rauf didampingi Ketua PAC Partai Demokrat Medan Kota Asmaidin Rais, Ketua PAC Medan Denai Abdul Rahman, Bendahar Yuswan, dan Wakil Ketua Syamsul Bahri.

Pernyataan itu didorong oleh rasa kecintaan mereka pada partai. Partai Demokrat khususnya di Kota Medan, kata Rauf, saat ini ibarat perahu retak yang terombang-ambing di tengah lautan.

Selain itu, sambung Abdul Rahman, kecurigaan BS mendukung KLB ilegal diperkuat dengan dirinya tidak menghadiri apel siaga di Kantor DPD Partai Demokrat Sumut, pada Jumat (5/3) pukul 10.00 WIB, yang merupakan perintah Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Ke mana BS dan Plt Sekretarisnya Parlindungan Sipahutar pagi itu, jangan-jangan mereka berdua sudah berada di arena KLB ilegal," ucap Rahman.

Kecurigaan para kader semakin kuat ketika Aliansi Rakyat Pengawal Demokrasi (ARPD) di Foodcort Jalan Amalium mengadakan jumpa pers menolak demokrasi culas yang berlanjut ke aksi penandatanganan di atas kain putih sepanjang 30 meter di seputaran Lapangan Merdeka Medan.

"BS tiba-tiba muncul ke tengah-tengah kegiatan di foodcort maupun Lapangan Merdeka. Ada apa? Sepertinya dia cari panggung agar dikatakan pahlawan oleh DPP. Yang kami lihat gerakan politiknya itu seperti cuci tangan, atau cari aman," sambung Syamsul Bahri.

Syamsul berharap DPP Partai Demokrat bisa membuktikan kecurigaan para kader atas dugaan Ketua DPC Medan Burhanuddin Sitepu dan Plt Sekertaris Parlindungan Sipahutra dalam KLB ilegal.

"Kami serahkan semuanya ke Ketua Umum AHY dan DPP untuk bisa membuktikannya. Semoga dugaan kami ini tidak benar," tutup Syamsul Bahri dan pengurus PAC Partai Demokrat se Kota Medan lainnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA