Pertama, ia meminta kepada pemerintah untuk terus menjalin komunikasi dengan Pemerintah Arab Saudi.
"Terus lakukan lobby untuk mendapatkan kepastian pemberangkatan," kata LaNyalla, Selasa (16/3).
Di sisi lain, mantan Ketua Umum PSSI itu meminta kepada calon jamaah haji bersiap jika Pemerintah Arab Saudi belum membuka peluang umroh maupun haji besar pada tahun ini.
"Calon jamaah haji harus memperhitungkan kemungkinan tidak adanya pemberangkatan haji. Jadi, jamaah pun siap menerima jika terjadi penundaan berangkat," ujar alumnus Universitas Brawijaya Malang tersebut.
Kendati begitu, persiapan juga harus terus dilakukan untuk menyambut peluang dibukanya kembali pemberangkatan jamaah haji oleh Pemerintah Arab Saudi.
Pemerintah kata LaNyalla harus tetap mempersiapkan dengan matang agar tak terjadi ketidaksiapan jika sewaktu-waktu keran pemberangkatan jamaah haji telah diizinkan kembali untuk diberangkatkan.
"Segala kemungkinan kita harus perhitungkan dengan matang, baik kemungkinan belum dibukanya pemberangkatan jamaah haji maupun dibukanya kembali pemberangkatan haji," kata mantan Ketua Umum Kadin Jawa Timur ini.
Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Novie Riyanto mengatakan, pihaknya telah menyiapkan 18 dari 37 pesawat milik Garuda Indonesia yang biasa digunakan untuk mengangkut jamaah calon haji Indonesia.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: