Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Minta Maaf Ke Mahasiswa, Demokrat Beberkan Kronologi Hingga Disebut Mencatut Universitas

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Selasa, 16 Maret 2021, 22:29 WIB
Minta Maaf Ke Mahasiswa, Demokrat Beberkan Kronologi Hingga Disebut Mencatut Universitas
Suasana saat sejumlah mahasiswa mendemo kantor DPP Demokrat pada Senin malam (15/3)/Repro
rmol news logo Permintaan maaf disampaikan DPP Partai Demokrat terkait sejumlah mahasiswa yang merasa dicatut nama universitasnya dalam kegiatan Mimbar Demokrasi oleh Partai Demokrat di Taman Proklamasi, Jakarta Pusat.

Hal tersebut juga sebagai bentuk respons atas adanya aksi demo mahasiswa di depan Kantor DPP Demokrat pada Senin malam (15/3).

"Mohon maaf kalau ternyata ada di antara mereka, yang belakangan baru diketahui memang mahasiswa dan memegang jabatan tertentu, tapi bukan perwakilan dari lembaga mahasiswa di kampusnya," kata Kepala Badan Komunikasi Strategis Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, Selasa (16/3).

Ia menjelaskan, Demokrat memang membuka Mimbar Demokrasi usai mencuatnya gerakan pengambilalihan kepemimpinan Demokrat beberapa waktu lalu.

Herzaky mengatakan, pihaknya selalu memperlakukan setiap orang yang datang dengan prasangka baik. Pun demikian saat ada beberapa mahasiswa datang dan berorasi atas nama Persatuan Aktivis Lintas Kampus. Saat itu, pihaknya memberikan kesempatan yang sama seperti pihak lain.

Mahasiswa mengatasnamakan Persatuan Aktivis Lintas Kampus itu kemudian memberikan identitasnya sebagai mahasiswa dan aktivis dari kampus tertentu dalam pendataannya. Namun belakangan, baru diketahui ada mahasiswa yang bukan perwakilan lembaga kampus.

Hingga puncaknya, sejumlah mahasiswa mengatasnamakan dari Universitas Krisnadwipayana tak terima nama kampusnya dicatut dalam mimbar demokrasi tersebut. Mereka kemudian memprotes dan menggelar demo pada Senin malam (16/3).

"Kami akan berupaya lebih baik lagi untuk mencegah hal seperti ini berulang, dengan mengecek identitas elemen masyarakat yang datang ke kami lebih detail lagi, dengan tetap menjunjung prasangka baik dan kebebasan berekspresi," sambung Herzaky.

Guna menindaklanjutinya, DPP Demokrat pun telah berunding dalam forum demokratis untuk mendengarkan aspirasi perwakilan universitas, seperti Yusuf dari BEM Universitas Borobudur, Dwiki dari BEM Unkris, Raka dari BEM BSI, Edy Faturahman dari Presma Universitas Islam Assyafiiyah, Gawi Yaur dari BEM Unija, Syahroni dari BEM Universitas Ibnu Chaldun, Junaedi dari DPM Universitas Jayabaya, dan Ricci Ricardo dari BEM FH Unija.

"Kami bersepakat untuk mengakhiri persoalan ini. Kami juga tidak ingin ada pihak-pihak luar yang berusaha menunggangi persoalan ini. Sekali lagi, atas nama DPP Partai Demokrat, kami meminta maaf atas insiden yang tidak kita kehendaki bersama ini," demikian Herzaky. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA