Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pemerintah Harus Berdialog Dengan Inggris Agar Tidak Ada Diskriminatif Di All England

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Jumat, 19 Maret 2021, 10:35 WIB
Pemerintah Harus Berdialog Dengan Inggris Agar Tidak Ada Diskriminatif Di All England
Ganda putra andalan Indonesia, Markus Gideon dan Kevin Sanjaya/Net
rmol news logo Pimpinan Komisi X DPR RI turut prihatin atas musibah yang menimpa tim bulutangkis tanah air yang dipaksa mundur dari turnamen Yonex All England 2021 oleh BWF.

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian mengaku mampu merasakan bagaimana kekecewaan para atlet dan pelatih yang telah mempersiapkan diri untuk acara ini dalam jangka waktu yang lama.

“Tapi ini adalah musibah yang harus kita hadapi. Yang paling penting, seluruh tim dan official tidak terpapar Covid-19 walau menggunakan pesawat yang sudah terkontaminasi," ucap Hetifah kepada wartawan, Jumat (19/3).

Hetifah meminta agar pihak panitia penyelenggara dan Badminton World Federation (BWF) transparan mengenai adanya pelarangan atlet Indonesia berlaga di All England 2021 tersebut.

Pihak panitia harus melakukan PCR ulang kepada seluruh atlet yang mengikuti acara tersebut. Karena, belum jelas dalam pesawat tersebut apakah ada kontingen dari negara lain yang juga terpapar namun masih dapat bertanding hingga hari ini.

“Jangan sampai ada tindakan diskriminatif atau pengeluaran yang disengaja kepada Tim Indonesia,” tambahnya.

Terakhir, Hetifah berharap peran semua pihak untuk turut memantau kasus ini. Pemerintah juga harus melakukan dialog dengan Inggris untuk memastikan agar para atlet tidak mendapatkan diskriminasi.

"Saya pastikan Kemenpora maupun Kemenlu dan Dubes kita di sana akan memastikan tim kita tidak diperlakukan diskriminatif,” tegasnya.

“Kemarin Bu Menlu meminta Pak Dubes di London untuk tetap koordinasi dengan BWF dan Pemerintah Inggris agar ada kejelasan dan tidak ada ketidakadilan dalam pemberlakuan kebijakan ini,” demikian Hetifah. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA