Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

PPP Dituntut Berinovasi, Siti Zuhro: Berkoalisi Dengan Pemerintah Jokowi Jadi Tantangan Raup Ceruk Suara Umat Islam

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Jumat, 19 Maret 2021, 15:53 WIB
PPP Dituntut Berinovasi, Siti Zuhro: Berkoalisi Dengan Pemerintah Jokowi Jadi Tantangan Raup Ceruk Suara Umat Islam
Pakar Politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Siti Zuhro dalam talk show virtual Obrolan Bareng Bang Ruslan Kantor Berita Politik RMOL, bertajuk "Islah PPP: Rapatkan Barisan Gapai Kemenangan", Jumat (19/3)/RMOL
rmol news logo Islah yang terjadi di Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menjadi awal untuk bisa kembali berjaya dalam kancah politik Indonesia.

Pakar Politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Siti Zuhro menilai momentum ini positif bagi PPP untuk mulai meningkatkan elektoral.

Sebabnya, dia melihat partai berlambang Ka'bah ini tengah berada di posisi yang sedang berkoalisi dengan pemerintah Presiden Joko Widodo, dan itu menjadi tantangan untuk meraup ceruk dukungan dari kalangan umat Islam.

"Ya memang yang harus dilakukan (PPP) berinovasi. Karena yang diketahui masyarakat luas dan umat Islam PPP pendukung pemerintah," ujar Siti Zuhro dalam talk show virtual Obrolan Bareng Bang Ruslan Kantor Berita Politik RMOL, bertajuk "Islah PPP: Rapatkan Barisan Gapai Kemenangan", Jumat (19/3).

Disamping itu, Dosen Magister Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) ini menyarankan PPP untuk mulai mengkalkulasi secara politik terkait untung rugi berkoalisi dengan pemerintahan sekarang ini, khususnya dampak untuk persiapan menghadapi pemilu 2024 mendatang.

"Apakah itu (berkoalisi dengan pemerintahan Presiden Jokowi) sangat menguntungkan bagi PPP untuk pemilu akan datang? Ini juga harus dihitung. Ada hitung-hitungan politiknya," ujar Siti Zuhro.

Sosok yang kerap disapa Prof. Wiwieq ini mengajak Ketua Umum PPP, Soharso Monoarfa yang juga menjadi pembicara dalam Talk Show hari ini, untuk melihat manuver politik partai lain yang juga kental dengan ideologi ke-Islam-an.

"PKS (misalnya) juga tidak menutup kemungkinan kecewa terhadap pemerintah dan partai-partai tertentu. Itu (masyarakat) akan mengarahkan dukungannya ke PKS. Itu yang harus diantisipasi PPP," paparnya.

Maka dari itu, Siti Zuhro berharap kepada PPP di bawah kepemimpinan Soharso Monoarfa yang telah berhasil menggandeng Djan Faridz ke struktur kepengurusan partai, untuk mendongkrak elektoral partainya. Yakni dengan cara memperluas suara dukungan, bukan hanya ke pemilih Islam tapi juga pemilih yang bersifat swing voters atau dia isitilahkan sebagai pemilih diaspora.

"Kalau belum puas di 4,5 persen, kalau bisa 7 persen. Menangnya tidak tipis tapi bisa signifikan," ucapnya.

"Saya menaruh harapan ke Pak Ketum bisa mengambil ceruk-ceruk pemilih, yang saya istilahkan sebagai pemilih diaspora," demikian Siti Zuhro menambahkan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA