Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kader Demokrat Medan: Yang Bilang Politik Dinasti Di Demokrat Perlu Dirukyah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Senin, 22 Maret 2021, 14:21 WIB
Kader Demokrat Medan: Yang Bilang Politik Dinasti Di Demokrat Perlu Dirukyah
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)/Netm, Khofifah Indar Parawansa/Ist
rmol news logo Pembelaan terhadap Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Ketua Umum Partai Demokrat terus bermunculan dari kader partai berlambang bintang mercy itu.

Anggapan jabatan AHY sebagai ketua umum karena faktor politik dinasti menurut mereka bukan sesuatu yang tepat. Mengingat prosesnya dilakukan lewat kongres yang demokratis.

"Itu orang yang mengatakan AHY produk dinasti politik perlu dirukyah," kata kader Partai Demokrat di Medan, Arif Tampubolon, Senin (22/3), dikutip Kantor Berita RMOLSumut.

Arif mengatakan berbicara politik merupakan bicara mengenai hal yang sangat fleksibel terkait strategi kepemimpinan. Berbagai faktor menjadi penting agar seseorang dapat duduk menjadi pemimpin partai politik mulai dari aspek kapasitas pribadi dan juga aspek lain yang tidak melanggar aturan partai.

Secara khusus bagi pendukung kubu KLB Sibolangit, Arif justru menantang untuk membicarakan tentang kondisi berbagai ormas di Sumatera Utara yang justru lebih menunjukkan politik dinasti.

"Jangan bicara dinasti partai politik kalau belum berani bicara dinasti organisasi masyarakat (Ormas) di Sumatera Utara. Mahasiswa dan pemuda adalah pilar demokrasi yang harus berani bicara apa yang terjadi di sekelilingnya. Kalau tak berani bicara dinasti ormas di Sumut, jangan banyak cakap dinasti politik pasca KLB ilegal Moeldoko," sebutnya.

Arief mengajak seluruh mahasiswa dan pemuda Indonesia, khususnya yang di Sumatera Utara, untuk memahami geopolitik yang terjadi pada saat ini di negeri ini.

"Berani berbicara demokrasi dengan integritas anak bangsa. Katakan yang benar kalau itu benar, jangan bela yang salah, apa lagi pesanan politik praktis," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA