Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Parpol Baru PRIMA, Rawan Terjegal Aturan Administratif

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yelas-kaparino-1'>YELAS KAPARINO</a>
LAPORAN: YELAS KAPARINO
  • Senin, 22 Maret 2021, 15:57 WIB
Parpol Baru PRIMA, Rawan Terjegal Aturan Administratif
RMOL.  Partai Rakyat Demokratik (PRD) bersama dengan beberapa organisasi kemasyarakatan belum lama ini mendeklarasikan berdirinya partai baru bernama PRIMA (Partai Rakyat Adil Makmur). Partai yang ditargetkan mengikuti Pemilu 2024 itu sedang gencar melakukan konsolidasi di berbagai daerah.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Walau para pengurus PRIMA optimis mereka mampu menyiapkan organisasi yang solid untuk berkontestasi di Pemilu 2024, mantan aktivis PRD mengingatkan agar PRIMA siap dengan solusi alternatif jika tidak lolos dalam verifikasi administratif maupun verifikasi faktual yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Samsul Joyobintoro, mantan aktivis PRD yang berpengalaman menyiapkan kelengkapan administrasi partai untuk mengikuti verifikasi parpol dalam dua kali Pemilu, mengungkapkan, tantangan terberat partai baru adalah kelengkapan infrastuktur administratif.

“Struktur organisasi di provinsi maupun kota mungkin bisa dibentuk sesuai persyaratan. Tapi, soal sekretariat, domisili pengurus daerah, dan beberapa syarat administratif lain, tidak mudah dipenuhi partai baru,” katanya kepada Redaksi, Senin (22/3).

Menurut Samsul, tantangan pemenuhan persyaratan semacam itu tidak hanya dihadapi oleh partai-partai pendatang baru. Tetapi, juga oleh partai-partai lawas. Apalagi, di wilayah seperti Indonesia timur. Karena itu, Samsul berharap KPU bersikap adil.

“Saya tahu, tidak semua partai lama juga sempurna secara administratif. Karena itu, KPU tidak boleh menjegal parpol-parpol baru dengan mencari-cari kekurangan administratif yang tidak signifikan,” lanjut mantan pegiat mahasiswa pada momen reformasi 1998 itu.

Karena PRIMA rawan terjegal oleh aturan administratif, para pengurus partai yang membidik suara kalangan milenial itu diminta menyiapkan langkah kontingensi berupa aliansi atau penggabungan dengan salah satu partai lama.

“Partai kan hanya alat untuk ikut Pemilu. Tentu pengurus PRIMA harus bernegosiasi dengan parpol lain yang dirasa paling pas dan tidak memiliki hambatan ideologis,” ujarnya.

Samsul mengingatkan, kawan-kawannya di PRD memiliki pengalaman bergabung dengan PBR (Partai Bintang Reformasi) dalam Pemilu 2009. Sehingga, bukan hal yang baru jika penggabungan semacam itu juga dilakukan untuk Pemilu 2024. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA