Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur itu berharap, siapapun kader yang kelak terpilih sebagai ketua umum bisa membawa ormas kemahasiswaan tersebut bersama rakyat. Caranya dengan tetap bersikap obyektif, independen, dan kritis terhadap kekuasaan.
Menurutnya, HMI harus bisa menempatkan diri bersama dengan rakyat. Dalam artian, jika kebijakan pemerintah benar dan bermanfaat untuk rakyat, maka harus didukung. Sebaliknya, jika kebijakan itu merugikan rakyat, maka wajib hukumnya bagi HMI bersikap kritis dan menyuarakan penolakan.
“Prinsip itu semakin penting, karena anggota DPR sebagian besar
yes-man, dan tidak menjalankan fungsi sebagai wakil rakyat,†tegas mantan Menko Maritim itu kepada wartawan, Senin (22/3)
Sementara itu, Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Haris Pertama berharap Kongres XXXI Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Surabaya, Jawa Timur, berjalan lancar dan tidak berlarut-larut. Sebab, kongres digelar saat pandemi masih belum berakhir.
Terlepas dari hal tersebut, dia setuju dengan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membuka kongres. Di mana HMI harus kembali ke cita-cita pendiri, yakni mewujudkan penyelarasan keislaman dan keindonesiaan dengan semangat pembaharuan, memperkokoh persatuan bangsa di tengah keberagaman, dan menjadi pilar penyokong integrasi bangsa perlu diwujudkan.
“Presiden Jokowi bilang HMI harus menjadi pelopor kemajuan bangsa. Oleh karena itu siapapun yang terpilih sebagai Ketua Umum HMI akan mengantar bangsa Indonesia siap berkompetisi ke depannya,†ujarnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: