Hal itu disampaikan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam serah terima alat screening Covid-19 GeNose, di gedung Ali Wardhana Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Senin (22/3).
“Dua-duanya tetap (antigen dan GeNose), jadi kita sudah rutin antigen jadi kita tambah genose,†ucap Airlangga.
Dia menambahkan pihaknya telah meminta para peneliti di Universitas Gadjah Mada untuk memproduksi GeNose secara massal dari 3 ribu unit menjadi 10 ribu hingga 15 ribu di bulan Juni dan Juli.
“Karena demandnya besar. Sekarang demandnya sudah 20 ribu apalagi tadi ada usulan dari Pak Menristek agar untuk indsutri diberikan masing-masing GeNose. Artinya industri membeli GeNose kan enggak satu minimal 5 sampai 10 unit,†terangnya.
Airlangga mengatakan, jika GeNose bisa dilakukan untuk screening awal Covid-19 akan bermanfaat bagi masyarakat. Terlebih, proses screening GeNose cukup cepat.
“Sehingga di titik-titik mobilitas tinggi seperti terminal darat bis, terminal kereta api ini kita bisa didorong. Dan ini tentu ada layer daripada pengetesan jadi screenig awal dengan GeNose, screening berikutnya bisa dengan PCR sehingga costnya nanti secara keseluruhan akan turun,†katanya.
“Tetapi yang sekarang harus kita kejar adalah kapasitas produksi harus kita tingkatkan,†tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: