Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Cerita RR, Tawaran Kursi Ketum Demokrat Karena Pendiri Selalu Ditempatkan Di Belakang SBY Dan Keluarganya

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Selasa, 23 Maret 2021, 03:09 WIB
Cerita RR, Tawaran Kursi Ketum Demokrat Karena Pendiri Selalu Ditempatkan Di Belakang SBY Dan Keluarganya
Rizal Ramli (kiri) saat hadiri obrolan bareng Refly Harun/Repro
rmol news logo Ekonom senior Rizal Ramli mengungkapkan alasan tawaran salah satu pendiri Demokrat, Ventje Rumangkang untuk dirinya agar menjadi Ketum Partai Demokrat 3,5 tahun lalu.

Saat hadiri acara obrolan bareng Refly Harun, tokoh yang karib disapa RR menceritakan bahwa alasan Ventje menawarkan kursi Ketum Demokrat karena para pendiri selalu ditempatkan di belakang.

Kata RR, Ventje Rumakang menyebutkan bahwa yang berada di depan adalah keluarganya. Hal inilah, kata RR yang menjadi kegelisahan Ventje dan kemudian mengusulkan RR sebaagi ketua Umum partai berlambang Mercy.

"Almarhum Ventje curhat sama saya waktu itu, 'kita para pendiri 9 orang plus 99 orang enggak dianggap di dalam Partai Demokrat. Kita kalau ada acara duduk di paling belakang doang, paling depan itu keluarga SBY. Kita juga soal-soal penting tidak dilibatkan, dan sebagainya'," demikian pernyataan Rizal Ramli sembari menirukan pernyataan Ventje.

Kepada RR, Ventje juga menceritakan kegundahan terkait merosotnya suara Demokrat setelah SBY tak lagi menjabat sebagai presiden.

Dari situlah Ventje kemudian menawarkan kursi Ketum Demokrat kepada Rizal Ramli yang saat itu baru keluar dari Kabinet Presiden Joko Widodo.

"Pak Ventje bujuk saya, 'saya sudah bicara ke teman-teman, kita ingin Pak Ramli yang pimpin Demokrat, jadi Ketum Demokrat lewat KLB dan Pak Ramli tidak usah pusing soal biaya macam-macam'," jelas RR kembali menceritakan ajakan Ventje.

Saat itu, Ventje meyakini Partai Demokrat akan kembali bangkit dari keterpurukan apabila dipimpin oleh Rizal Ramli.

"'Kalau Pak Ramli mau, Demokrat bakal nambah 10 persen' (suara). (ajakan) Itu sekitar akhir 2017 setelah saya keluar dari pemerintahan Jokowi," tegas RR.

Usai ditawari Ventje, RR mengaku masih pikir-pikir dan belum membalas dengan jawaban pasti.

Pada pertemuan ketiga bersama Ventje, mantan Menko Perekonomian itu memutuskan menolak tawaran kursi Ketum Demokrat.

"Saya memutuskan, 'Pak Ventje mohon maaf untuk tidak terlibat. Karena saya satu, baru keluar dari pemerintahan Jokowi. Kedua, apapun SBY itu teman lama saya. SBY itu banyak sejarah sama saya'," tandas RR. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA