Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Rencana Impor Beras Dilakukan Saat Petani Masih Jauh Dari Sejahtera, Kapan Majunya Pertanian?

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Rabu, 24 Maret 2021, 10:33 WIB
Rencana Impor Beras Dilakukan Saat Petani Masih Jauh Dari Sejahtera, Kapan Majunya Pertanian?
Ilustrasi/Net
rmol news logo Rencana pemerintah untuk mengimpor 1 juta-1,5 juta ton beras masih terus jadi polemik di tengah masyarakat. Banyak pihak yang sudah menyatakan penolakan terhadap rencana ini. Meski tak sedikit pula yang mendukung.

Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi beralasan, impor beras ini dilakukan untuk menjaga cadangan pangan menjelang hari besar keagamaan, sehingga harga tetap bisa dikendalikan.

Namun demikian, Gde Siriana Yusuf berpandangan, rencana impor beras pemerintah dapat dibenarkan jika upaya pembangunan pertanian sudah menunjukkan kesungguhan dan mencapai kemajuan pesat.

"Seperti petani sudah menikmati kemajuan sektor pertanian. Dan wajar saja jika kemudian untuk buffer stock dilakukan impor," ucap Direktur Eksekutif Indonesia Future Studies (INFUS) ini kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (24/3).

Tetapi hari ini, lanjut Gde Siriana, petani masih jauh dari sejahtera. Indonesia pun masih jauh dari pertanian modern. Bahkan, lahan pesawahan terus menyusut akibat alih fungsi menjadi perumahan.

"Artinya belum ada kemajuan pesat di sektor pertanian. Terus mau impor? Lalu kapan mau majunya pertanian?" tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA