Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Polemik Impor 1 Juta Ton Beras, Repdem: Harus Dihentikan!

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Kamis, 25 Maret 2021, 16:44 WIB
Polemik Impor 1 Juta Ton Beras, Repdem: Harus Dihentikan<i>!</i>
Ketua DPN Repdem, Wanto/Repro
rmol news logo Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mencopot Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Hal itu berkenaan dengan rencana kebijakan pemerintah akan mengimpor beras sebanyak 1 juta ton.

Demikian ditegaskan Ketua DPN Repdem Wanto dalam webinar bertajuk "Impor Beras Adu Nasib Petani vs Pemburu Rente" pada Kamis (25/3).

"Kita mengambil sikap tegas dan meminta kepada Presiden Jokowi untuk mempertimbangkan mencopot saudara Lutfi sebagai Mendag," tegas Wanto.

Menurut Wanto, di saat para petani akan panen raya pada Maret hingga April tahun ini, kebijakan impor jelas sangat merugikan para petani dan masyarakat kecil.  

Ia menguraikan, berdasarkan data, stok hingga akhir Desember 2020 lalu mencapai 7.389.575 ton, sementara perkiraan produksi dalam negeri pada panen raya ini mencapai 17.511.596 ton sehingga jumlah stok beras hingga akhir Mei mencapai 24.901.792 ton.

Jumlah tersebut, menurutnya, lebih dari cukup karena estimasi kebutuhan mencapai 12.336.041 ton. Karena itu tidak dibutuhkan kebijakan impor.

"Pada April ini petani akan panen raya. Itu akan melukai dan merugikan petani secara nasional," cetusnya.

"Kami melihat hal tersebut harus dihentikan," demikian Wanto.

Turut hadir dalam acara webinar tersebut antara lain Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Kepala Bulog Budi Waseso, anggota Komisi IV DPR RI Ono Surono.

Sementara itu perwakilan dari Kemendag RI tidak bisa menghadiri acara tersebut karena satu dan lain hal. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA