Kasus tersebut berhasil diungkap dan pelaku diamankan Tim Polisi Air dan Udara (Polairud) Mabes Polri dari Kapal MT Putra Harapan di sekitar
single point morning (SPM) 150, perairan Tuban, Jawa Timur.
Pasalnya, kasus pencurian solar sebanyak 21 ton milik Pertamina itu telah merugikan negara.
Demikian disampaikan Direktur Eksekutif
Center for Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (24/3)
"Itu kan kasusnya lagi disidik, tapi penyidikan polisi ini kan lambat sekali. Karena baru 2 tersangka, dua tersangka juga operator lapangan, operator lapangan kan gak mungkin mereka berani kalau enggak ada yang di belakangnya. Harusnya polisi itu mencari dibelakangnya siapa pendananya," kata Uchok Sky.
"Ini kan merugikan negara. Ini kan maling, kriminal," imbuhnya.
Menurut Uchok, aktor utama dibalik kasus pencurian BBM yang diduga melibatkan pengusaha migas kelas kakap yang ditengarai berkongsi dengan distributor BBM tersebut harusnya segera diungkap kepolisan.
Jika aparat Kepolisian tidak mampu mengungkap kasus tersebut, dia berharap dapat dilimpahkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk ditelusuri lebih jauh.
"Ikan pausnya yang harus ditangkap bukan ikan terinya. Nah kalau udah ada kabar oknum anggota DPR gitu ya langsung dong dikembangin penyidikan itu," tegasnya.
"Nah kalau polisi enggak sanggup KPK turun tangan. Ini kan merugikan negara. Ini kan maling, kriminal, ini. Makanya harus dikembangkan oleh polisi," demikian Uchok Sky.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: