Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tegaskan Tolak Impor Garam, Legislator Jabar: Swasembada Pangan Cuma Sebatas Retorika

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Jumat, 26 Maret 2021, 08:06 WIB
Tegaskan Tolak Impor Garam, Legislator Jabar: Swasembada Pangan Cuma Sebatas Retorika
Anggota Komisi II DPRD Jabar, Yuningsih/Net
rmol news logo Selain rencana mengimpor beras, pemerintah juga ternyata akan mendatangkan garam dari luar negeri.

Jumlahnya bahkan lebih banyak dari rencana impor beras. Garam yang akan didatangkan dari luar negeri rencananya sebanyak 3,07 juga ton.
Rencana tersebut diperoleh usai rapat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada 25 Januari lalu.

Rencana tersebut disesali oleh anggota Komisi II DPRD Jabar, Yuningsih. Sebab, saat ini harga garam dari petambak dalam negeri sedang mengalami kemerosotan.

Tapi pemerintah juga terkesan tidak ingin menolong untuk mengangkat harga dan memberdayakan petambak garam.

"Kemarin rencana impor beras berhubungan dengan petani, sekarang rencana impor garam berhubungan dengan petambak," ucap politikus asal Kabupaten Cirebon itu, Kamis (25/3), dikutip Kantor Berita RMOLJabar.

Menurut Yuningsih, pemerintah seharusnya memberi masukan untuk para petambak garam, jika memang kualitas yang dihasilkan kurang memenuhi standar.

Pasalnya, garam yang diangkat dari tambak tidak bisa langsung dikonsumsi. Tetapi ada proses lainnya seperti pengemasan dan pemutihan garam dengan bahan organik.

Yuningsih menegaskan, pemerintah seharusnya mengungkapkan tinjauan terhadap rencana impor garam.

Di samping itu, pihaknya kini tengah mendampingi masyarakat yang berprofesi sebagai petambak garam yang menjerit karena harga produk yang hancur.

"Harga garam dari petambak hanya berkisar Rp 230 per kilogram. Ini sedang mau naik, tapi tiba-tiba ada rencana impor garam," tegasnya.

Ia menilai jika rencana tersebut benar direalisasikan, akan sangat berdampak kepada petambak garam sehingga garam dalam tidak akan bisa dipasarkan. Menurutnya, pemerintah sebaiknya menahan dulu rencana impor garam untuk menghargai jerih payah petambak garam.

"Jangan sebatas retorika swasembada pangan. Tapi menuju swasembada pangan perjalanannya berkelok-kelok begini. Kalau saya menolak dulu untuk impor garam," tegasnya lagi.

Angka impor garam pada 2021 mengalami kenaikan sebesar 0,37 juta ton. Pada tahun 2020 lalu pemerintah mengimpor garam sebesar 2,7 juta ton. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA