Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Semangat Rekonsiliasi, LaNyalla Pertemukan Aremania Dengan Menpora Dan Ketum PSSI

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Sabtu, 27 Maret 2021, 19:52 WIB
Semangat Rekonsiliasi, LaNyalla Pertemukan Aremania Dengan Menpora Dan Ketum PSSI
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti (batik) bersama Menpora RI Zainuddin Amali dan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan/Ist
rmol news logo Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti didatangi sekelompok suporter sepakbola asal Malang atau yang dikenal dengan sebutan Aremania.

Mereka menyebut diri MMGA atau Make Malang Great Again. LaNyalla menerima mereka di Hotel Sheraton, Surabaya, Sabtu (27/3).

Mereka mengadu kepada ketua senator agar membantu tuntutan mereka agar tersuarakan kepada semua pihak terkait, tentang harapan untuk membuat Arema kembali menjadi satu.

Demikian disampaikan jurubicara MMGA, Andi Sinyo yang datang bersama Ambon Fanda, Vandy Wijaya, Taufan Wibowo dan Yiyesta Ndaru Abadi.

Menanggapi itu, LaNyalla segera menghubungi Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali dan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (Iwan Bule), yang kebetulan sedang berada di Hotel Sheraton Surabaya dalam rangka menghadiri Kongres Pemilihan Ketua Asosiasi PSSI Jatim.

"Saya hanya bisa memfasilitasi. Saya pertemukan langsung kalian dengan Ketua Umum PSSI dan Menpora. Sampaikan saja apa yang menjadi aspirasi dan tuntutan kalian. Tapi ingat, keputusan ada di federasi sepakbola, bukan di saya atau Menpora. Kami berdua hanya menyaksikan dan memfasilitasi," ujar LaNyalla, mantan ketum PSSI itu.

Kepada Iwan Bule dan Menpora, dengan disaksikan LaNyalla, mereka menyampaikan bahwa dualisme Arema di Malang, yakni Arema FC dan Arema Indonesia, yang sama-sama disahkan sebagai member oleh PSSI pada Kongres tahun 2017. Itu membuat benturan Aremania di grass root.

"Kondisi ini sudah tidak sehat. Apalagi kedua Arema yang ada sekarang sebenarnya tidak sah, karena Arema yang pertama dan tunggal adalah PS Arema yang tertera dalam Yayasan Arema yang didirikan tahun 1987. Bukan yang sekarang ada," ungkap Sinyo.

Kepada Iwan Bule, mereka menyampaikan tiga tuntutan. Yakni, pertama, meneguhkan Yayasan Arema 11 Agustus 1987. Kedua, hanya ada satu nama PS Arema di sepak bola Indonesia, di PSSI, AFC, FIFA. Satu Arema yang dinaungi kepemilikan Yayasan Arema yang sah di Kementerian Hukum dan HAM RI.

Ketiga, meminta agar dibentuk tim gabungan pencari fakta dualisme Arema, untuk mengembalikan segala Hak Yayasan Arema (Slot, PT, Piala, Nama dan Logo) kepada Yayasan Arema. Dan menyertakan nama Aremania sebagai Suporter PS Arema dalam AD/ART Yayasan Arema.

Atas tuntutan tersebut, Iwan Bule mengatakan akan mempelajari dan membicara di level Komite Eksekutif PSSI. Mengingat kongres PSSI tahun 2017 telah memutuskan bahwa Arema FC dan Arema Indonesia adalah anggota PSSI.

"Kongres itu keputusan tertinggi dalam organisasi, dan sesuai statuta PSSI yang mengadopsi statuta FIFA. Jadi tidak bisa ketua umum langsung mengambil tindakan sendiri," ungkap Iwan Bule.

Pertemuan yang difasilitasi LaNyalla, selain dihadiri Menpora dan Ketua Umum PSSI, juga turut serta Ketum PSSI Jatim Ahmad Riyadh dan anggota Komite Eksekutif PSSI Jatim Wardi Ashari, serta Sekretaris PSSI Jatim Amir Burhanuddin. Tampak pula hadir Sekda Jatim Heru Tjahyono. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA