Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Embargo Vaksin AstraZeneca, Rahmad Handoyo: Saatnya Dorong Percepatan Produksi Vaksin Dalam Negeri

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Senin, 29 Maret 2021, 14:18 WIB
Embargo Vaksin AstraZeneca, Rahmad Handoyo: Saatnya Dorong Percepatan Produksi Vaksin Dalam Negeri
Anggota Komisi IX DPR RI, Rahmad Handoyo/Net
rmol news logo Guna mengantisipasi dampak terjadinya embargo vaksin AstraZaneca di India, Pemerintah Indonesia didesak untuk segera melakukan pengembangan dan méndorong serta memperbanyak produk vaksin dalam negeri.

Hal itu disampaikan anggota Komisi IX DPR RI, Rahmad Handoyo soal embargo terhadap vaksin AstraZaneca akibat lonjakan kasus Covid-19 di India belakangan ini, Senin (29/3).

"Embargo ini bisa merembet di negara lain bila kasus-kasus negara bersangkutan melonjak kasus Covid-19. Ini bisa dipahami mengingat keselamatan negara masing-masing menjadi prioritas mengingat kita juga pernah melakukan terhadap APD industri dalam negeri untuk dilarang ekspor untuk sementara waktu,” kata Rahmad kepada Kantor Berita Politik RMOL.

Menurutnya, dengan adanya upaya embargo vaksin Covid-19 tersebut, maka target herd immunity bagi masyarakat Indonesia akan semakin sulit untuk tercapai.

“Situasi ini jelas sangat tidak mengenakan dan dampaknya otomatis targetnya vaksinasi akan molor dan otomatis target terbentuknya herd immunity juga akan semakin lama,” imbuhnya.

Atas dasar tersebut, kata Rahmad, negara harus mengambil langkah antisipasi dan di pikirkan sebelumnya mengingat saat ini vaksin menjadi barang langka dan menjadi rebutan seluruh dunia yang membutuhkanya.

“Kedaulatan dan berdikari serta kemandirian menjadi mutlak di perlukan di bidang kesehatan untuk itu perlunya langkah-langkah. Pertama adalah mendorong percepatan penelitian dan penemuan vaksin dalam negeri. Pemerintah, BPOM serta para peneliti untuk melakukan koordinasi dalam program ini,” terangnya.

Selain itu, lanjutnya, perlu dilakukan perluasan kerjasama dengan negara produsen vaksin di luar yang telah ada kesepakatan dengan produsen ini perlu dilakukan untuk antisipasi kejadian embargo meluas di negara-negara produsen.

"Ini tidak mudah memang, namun perlu di coba mengingat produsen pasti akan meprioritaskan negara yang telah menjalin kerjasama  duluan. Bila kedua langkah ini bisa simultan di lakukan kita bisa antisipasi dengan baik hal-hal yang sudah diprediksi bisa kita antisipasi dengan baik,” tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA