Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Jadi Pembicara Di UNS, Airlangga: Optimalisasi Investasi Dan Pelaksanaan Vaksinasi Kunci Pulihkan Ekonomi Nasional

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Rabu, 31 Maret 2021, 07:56 WIB
Jadi Pembicara Di UNS, Airlangga: Optimalisasi Investasi Dan Pelaksanaan Vaksinasi Kunci Pulihkan Ekonomi Nasional
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto saat menjadi pembicara kunci secara daring di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta/Net
rmol news logo Doa pagi dipanjatkan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto kepada masyarakat Indonesia. Dalam doanya, Airlangga berharap agar rakyat Indonesia selalu sehat, semangat, dan giat beraktivitas.

“Jangan lupa bahagia dan bersyukur,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (31/3).

Ketua Umum Partai Golkar ini juga mengingatkan masyarakat untuk terus menjaga protokol kesehatan (prokes) secara disiplin dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

Dalam hal ini, Airlangga memuji acara diskusi akademik yang digelar Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta dengan menaati prokes dengan baik. Di mana dalam diskusi tersebut dirinya menjadi pembicara kunci secara daring.

Airlangga memaparkan sebuah risalah bertema “Transformasi Ekonomi, Optimalisasi UU Ciptaker, dan Akselerasi Investasi”.

Diuraikan bahwa pemerintah mendorong pemulihan ekonomi nasional (PEN) di tahun 2021. Antara lain melalui optimalisasi investasi sembari terus mengakselerasi pelaksanaan vaksinasi.

“Hal ini penting guna memulihkan kepercayaan publik,” tegasnya.

Pemerintah juga fokus pada alokasi anggaran PEN yang mencakup sektor kesehatan, perlindungan sosial, dukungan UMKM, dan pembiayaan perusahaan serta insentif usaha. Selain itu, pemerintah mengoptimalkan investasi langsung dengan membentuk Indonesia Investment Authority (INA).

Indonesia mengelola dana Master Fund dan Dana Tematik (Thematic Fund) seperti di sektor infrastruktur, energi dan SDA, kesehatan, dan lain sebagainya.

“Ini digunakan untuk mendorong proses pembangunan, pemulihan sekaligus kebangkitan ekonomi kita,” tuturnya.

Dalam jangka panjang, sambung Airlangga, pemerintah berkomitmen untuk melakukan reformasi struktural, melalui implementasi UU 11/2020 tentang Cipta Kerja beserta 51 aturan turunannya. Tentunya dibutuhkan kerja sama dari seluruh stakeholder, termasuk akademisi dan masyarakat sipil untuk memastikan seluruh kebijakan dapat terlaksana dengan baik.

“Sehingga penerapan UU Cipta Kerja yang terdiri dari 11 klaster dapat berlangsung optimal dan dapat meningkatkan investasi dan kewirausahaan,” tutupnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA