Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sinergi Polri dan Masyarakat Jadi Kunci Pencegahan Terorisme

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Kamis, 01 April 2021, 10:33 WIB
Sinergi Polri dan Masyarakat Jadi Kunci Pencegahan Terorisme
Anggota Komisi III DPR Cucun Ahmad Syamsurijal/Net
rmol news logo Rentetan serangan dari para teroris dalam beberapa hari terakhir menuntut kewaspadaan semua pihak. Sinergi aparat Polri dan masyarakat akan menjadi kunci pencegahan serangan susulan.

Begitu disampaikan anggota Komisi III DPR Cucun Ahmad Syamsurijal dalam keterangannya di Jakarta, pada Kamis (1/4).

“Kami tentu sangat terkejut dengan rentetan serangan teroris ini meskipun dari pola sudah bisa diduga. Namun kita semua harus benar-benar meningkatkan kewaspadaan, terutama mendorong sinergisitas aparat keamanan dengan masyarakat untuk melakukan deteksi dini terhadap serangan susulan dari para teroris,” ujar Cucun.

Politikus PKB ini mengurai bahwa persoalan penanggulangan terorisme di tanah air merupakan tanggung jawab dari semua pihak. Menurutnya, aparat Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Densus 88 Mabes Polri, hingga personel TNI merupkan benteng terakhir dalam upaya pencegahan terorisme.

Sementara itu, elemen masyarakat baik di semua tingkatan merupakan garda terdepan untuk mencegah bibit tumbuhnya terorisme.

"Aksi serangan teroris seperti bom bunuh diri di Gereja Katedral maupun serangan ke Mabes Polri hari ini hanya muara dari proses indoktrinisasi para pentolan teroris yang secara teroganisir para eksekutor di lapangan," tuturnya.

"Di sinilah pentingnya masyarakat untuk melakukan deteksi dini terhadap penyebaran nilai atau paham yang mengarah pada radikalisme dan terorisme,” imbuh Cucun.

Ketua Fraksi PKB DPR ini menegaskan, munculnya paham terorisme tidak bisa dilepaskan dari kesalahpahaman pelaku dalam memaknai ajaran agama. Mereka rata-rata memaknai ajaran agama dengan tafsir kekerasan yang kaku dan cenderung intoleran.

“Oleh karena itu kita semua perlu bersama-sama mengembangkan ajaran agama yang mengedepakan prinsip wasathiyah sehingga tidak mudah mengkafirkan dan menghalalkan darah orang lain,” katanya.

Dia yakin jika aparat Densus 88 Mabes Polri maupun BNPT akan segera bisa mengusut tuntas jaringan yang bermain dan menangkap actor intelektual dari serangan teror beberapa hari terakhir.

"Terbukti satu hari setelah kejadian bom bunuh diri Makassar, beberapa calon terduga teroris mampu dilacak keberadaanya dan ditangkap dengan barang bukti bom high exspolosive baik dari Kabupaten Bekasi maupun Condet Jakarta Timur," ujarnya.

"Kami minta masyarakat tenang dan mempercayakan sepenuhnya penanggulangan terorisme ini kepada pihak berwajib,” demikian Cucun. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA