Hal tersebut sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo yang direspons oleh Gubernur Jabar, Ridwan Kamil.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Fraksi PAN DPRD Jabar, Hasbullah Rahmat mengatakan, sebenarnya dalam fungsi Rencana Tata Ruang Wilayah (RT RW) keberadaan BIJB Kertajati memungkinkan dibuat untuk perawatan pesawat.
Sebab, dalam RT RW, pihaknya juga menempatkan Aerocity atau kota baru yang mendukung BIJB Kertajati.
"Di dalamnya terdapat industri kedirgantaraan. Ketika itu dijadikan salah satu bengkel untuk perawatan pesawat, selain fungsi utamanya tetap berjalan, menurut saya baik," kata Hasbullah, Kamis (1/4), dikutip
Kantor Berita RMOLJabar.
Pasalnya, BIJB Kertajati merupakan Bandara 3 besar di Jabodetabek selain Bandara Soekarno-Hatta dan Halim Perdanakusuma. Oleh karenanya, BIJB Kertajati akan menjadi pilihan alternatif dalam memperbaiki pesawat.
"Bila perlu di Aerocity ada industri yang menyiapkan suku cadang untuk memperbaiki pesawat," ujar Hasbullah yang juga mantan Pansus RT RW.
Menurutnya, penambahan fungsi BIJB Kertajati sebagai tempat perbaikan pesawat yang rusak selain sebagai bandara umum tidak akan memengaruhi fungsi utamanya. Terlebih, di sekitar kawasan BIJB sangat dimungkinkan terdapat industri penunjang perawatan pesawat.
"Karena dalam tata ruang Aerocity ada industri kedirgantaraan," tuturnya.
Di samping itu, saat disinggung mengenai penerbangan jemaah haji dan umroh dari BIJB Kertajati, Hasbullah menjelaskan, saat ini sedang dimoratorium. Sehingga tidak ada yang boleh datang ke Arab Saudi.
Namun, perihal perizinan penerbangan dari Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sudah diperbolehkan pemberangkatan jemaah haji dan umroh dari BIJB Kertajati.
"Hanya persoalan teknis karena pandemi Covid-19, Arab Saudi kan tidak menerima jemaah haji dan umroh dari Indonesia," tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: