Menurut pakar komunikasi politik Hendri Satrio, kemunculan kandidat di luar nama-nama yang beredar penting agar pilihan masyarakat dalam menentukan calon pemimpin bisa beragam.
"Akan tidak
fair kalau dalam waktu yang jauh ini (sebelum 2024), nama yang muncul itu-itu aja. Ini kan terkesan memaksakan nama-nama yang sudah ada tanpa mengumumkan nama lain yang sebetulnya disebutkan masyarakat," kata Hendri Satrio dalam Obrolan Bareng Bang Ruslan yang digelar
Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (6/4).
Pendiri lembaga survei Kedai Kopi ini pun menceritakan lembaganya yang sempat mengeluarkan 500 nama potensial untuk menjadi capres dan cawapres 2024. Saat itu, masyarakat menjadi ramai untuk melihat ratusan kandidat yang disurvei.
Kalau kita bicara perempuan, setidaknya ada tujuh yang potensial. Ada Susi Pudjiastuti, Najwa Shihab, Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani, Sri Mulyani, Khofifah Indar Parawansa, Tri Rismaharini. Ini baru tujuh, dan ada nama lain yang potensial," sambungnya.
Sementara nama yang belakangan muncul dalam lembaga survei masih berkutat dengan tokoh pada pemilihan presiden sebelumnya.
Oleh karennaya, di masa jelang Pilpres 2024 yang masih cukup jauh, ia berharap ke depan publik dihadirkan sejumlah nama alternatif sebagai pilihan masyarakat.
"Dalam memilih presiden, jangan dijadikan restoran
fast food, adanya nama-nama itu-itu saja (kandidat yang ditampilkan)," tandasnya.
BERITA TERKAIT: