Hingga saat ini, ada empat nama yang berpeluang diusung sebagai capres dan cawapres.
Yaitu, Menhan Prabowo Subianto (Gerindra), Ketua DPR Puan Maharani (PDIP), Menparekraf Sandiaga Uno (Gerindra), dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo (PDIP).
Simulasinya adalah, Prabowo-Puan, Puan-Sandi, Sandi-Ganjar, atau Ganjar-Sandi.
Selain empat nama itu, muncul nama baru, yaitu mantan Walikota Surabaya yang belum lama menjadi Menteri Sosial, Tri Rismaharini.
Analis politik Iwel Sastra mengatakan, melihat komposisi yang ada sekarang ini, sudah diprediksi Pilpres 2024 merupakan pertarungan calon Istana dan non Istana. Namun, masih memungkinkan terjadi persilangan di antara calon.
Prediksi pasangan Prabowo-Puan yang akan diusung oleh PDIP dan Gerindra sudah sering didengar publik. Menurut Iwel Sastra, sebagai wacana duet itu sah-sah saja, Namun secara logika politik agak sulit.
"Sebagai wacana politik boleh saja muncul gagasan ini, namun dari segi logika politik agak sulit terwujud," ujar Direktur Mahara Leadership itu kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (7/4).
Jelas Iwel Sastra, agak sulit membayangkan PDIP sebagai pemenang pemilu dua kali berturut-turut ada di posisi kedua, cawapres, bukan sebagai RI 1.
"Apakah mungkin PDI Perjuangan sebagai partai pemenang pemilu bersedia menempatkan kadernya pada posisi calon wakil presiden?" ucapnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: