Saat ini, Lembaga Biologi Molekuler Eijkman sudah menyiapkan bibit vaksin subnit protein rekombinan ekspresi mamalian dan sedang menyelesaikan yang ekspresi ragi.
Begitu juga Universitas Airlangga (Unair) Surabaya akan melakukan uji praklinis sebelum masuk pada manufaktur.
"Targetnya semester satu 2022 sudah bisa ikut progran vaksinasi masal," ujar Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brojonegoro dikutip
Kantor Berita RMOLJabar, Kamis (8/4).
Untuk mewujudkan target tersebut, sambung Bambang, pihaknya terus mendorong proses produksi.
Sebab persoalan utama, Biofarma sebagai lokasi pembuatan vaksin kapasitasnya belum mencukupi, namun sudah ada kandidat baru sebagai tempat produksi vaksin tersebut.
"Ini masih
on the track dari sudut penelitian, tapi jangan lupa bagian penting juga dari vaksin itu manufakturnya. Terus terang Biofarma kapasitasnya belum cukup. Makanya kita mengajak swasta tapi baru mulai masuk butuh waktu izin dari BPOM dulu, kemudian belajar bagaimana bisa memproduksi," ungkapnya.
Bambang menambahkan, proyek pengembangan vaksin nasional tak terpengaruh mutasi baru Covid-19. Justru, terus dilakukan proses pengembangan agar dapat ampuh mengatasi virus mutasi tersebut.
"Ini kan jadi peluang bagi kita untuk membuat, menggabungkan. Jadi tidak akan pengaruh adanya varian baru," tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: