Di tingkat ASEAN, rencana menggelar pertemuan Tingkat Tinggi (KTT) diharapkan menjadi upaya yang efektif untuk bisa mendorong solusi terbaik bagi Myanmar.
Demikian disampaikan oleh anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Christina Aryani menyikapi penyelesaian krisis Myanmar, Jumat (9/4).
"Kita lihat nanti efektivitas pertemuan ini. Tapi setidaknya KTT ini menjadi jembatan untuk menyamakan persepsi negara-negara anggota ASEAN demi meningkatkan daya dorong untuk menyelesaikan konflik yang ada," ujar Christina.
Dia menuturkan, KTT merupakan badan pengambil kebijakan tertinggi ASEAN yang fungsinya membahas, memberikan arah kebijakan dan mengambil keputusan atas isu-isu utama menyangkut realisasi tujuan ASEAN serta hal-hal pokok yang menjadi kepentingan negara-negara ASEAN.
"Artinya ini adalah upaya yang bisa memastikan agar negara-negara anggota ASEAN tidak hanya berdiam diri menyaksikan apa yang saat ini tengah terjadi di Myanmar. Meski kita juga memahami ada prinsip non interference yang menjadi salah satu prinsip perjalanan ASEAN selama ini," kata Christina.
Dalam kaitan itu, menurut Christina, KTT ini menjadi strategis dan mendesak untuk segera dilakukan.
"Peran Indonesia dalam hal ini sangat kita harapkan agar KTT ini yang rencananya digelar di Jakarta bisa segera terealisasi. Karena ini memang forum penting yang harus diambil jika kita peduli akan apa yang tengah terjadi," sebutnya.
"Bahwa kemungkinan terjadi kebuntuan, semisal Myanmar menolak untuk hadir, namun kita memerlukan pemikiran-pemikiran baru untuk menerobos kebuntuan dan saya berharap hal ini bisa menjadi inisiatif Indonesia," demikian Christina menambahkan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: