Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kecewa Pencopotan Karyawan Pelni, Saleh Daulay: Seolah Ada Kesalahan Besar Saat Mau Buat Pengajian Di Masjid

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Minggu, 11 April 2021, 13:02 WIB
Kecewa Pencopotan Karyawan Pelni, Saleh Daulay: Seolah Ada Kesalahan Besar Saat Mau Buat Pengajian Di Masjid
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Saleh Partaonan Daulay/Net
rmol news logo Pencopotan pejabat PT Pelni gara-gara hendak membuat kajian Ramadhan online tanpa melengkapi izin kedireksian disayangkan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Saleh Partaonan Daulay.

Dia menyayangkan sekaligus kecewa dengan tindakan sembrono petinggi Pelni tersebut. Sebab secara logika, kata Saleh, pejabat yang hendak menggelar kajian Ramadhan online tersebut sudah pasti orang baik.

"Saya sangat menyayangkan pencopotan pejabat yang mengundang penceramah ke mesjid yang ada Pelni. Pasalnya, pejabat tersebut adalah orang baik. Orang yang dinilai bertanggung jawab dalam mengisi kegiatan keagamaan di masjid,” tegas Saleh kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (11/4).

Seharusnya pejabat tersebut tidak perlu dicopot oleh pimpinan pelni. Apalagi alasaan pencopotan sebatas perizinan acara untuk perayaan bulan suci Ramadhan.

Ketua Fraksi PAN ini menilai bahwa jajaran direksi Pelni seharusnya sebatas meminta keterangan saja dari pihak terkait dan tidak perlu sampai mencopot jabatannya.

"Karena orangnya orang baik, semestinya tidak perlu dicopot. Kalaupun mau diminta keterangan, silakan saja. Kesannya, dengan pencopotan itu seakan-akan ada kesalahan besar dalam melaksanakan pengajian di masjid Pelni itu. Tentu ini tidak baik di mata publik,” tandasnya.

Komisaris Independen PT Pelni Kristia Budiyarto memberi penjelasan mengenai peredaran poster kegiatan kajian Ramadhan online yang diisi beberapa tokoh agama. Kata Dede, sapaan akrabnya, dewan direksi Pelni belum memberi izin pembicara yang didatangkan pada acara itu, sehingga acara tersebut dibatalkan.

"Direksi sampai saat ini belum mendapat info pembicara yang akan diundang dalam kegiatan Ramadhan," katanya.

Sehubungan dengan hal tersebut, Pelni akhirnya memutuskan untuk meniadakan kegiatan ceramah dalam kegiatan Ramadhan. Sementara buntut dari pembatalan ini, ada pejabat yang dimutasi dari jabatannya ke posisi lain.

"Sementara ini yang dimutasi level supervisor dan dibebastugaskan sebagai VP," ujarnya. 


"Ini pelajaran sekaligus warning kepada seluruh BUMN, jangan segan-segan mencopot ataupun memecat pegawainya yang terlibat radikalisme. Jangan beri ruang sedikit pun, berangus," tutupnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA