Hal tersebut ditegaskan Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Jazuli Juwaini yang menyebut demokrasi Indonesia berbeda dengan negara lain karena Indonesia memiliki Pancasila sebagai dasar negara sekaligus identitas dan karakter bangsa.
“Demokrasi Indonesia berjalan dengan baik ketika awal reformasi. Namun saat ini, demokrasi kembali tertatih-tatih akibat oligarki kekuasaan dan kapital,†kata Jazuli, Minggu (11/4).
Ia menjelaskan, dibutuhkan komitmen kuat seluruh elemen bangsa dalam mewujudkan demokrasi pancasila yang substantif, yaitu demokrasi yang menghasilkan kesejahteraan rakyat berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.
Sementara itu, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Mohammad Sohibul Iman, mengatakan saat ini masyarakat terhadap akan terwujudnya demokrasi yang substantif dan lebih baik.
Namun saat ini demokrasi di Tanah Air masih belum sesuai dengan harapan. Sebab,
money politics masih marak terjadi dan membuat demokrasi tidak lebih baik dan adanya kekuatan besar yang disebut oligarki.
"Penyebab mundurnya demokrasi Indonesia salah satunya akibat dari desain institusi demokrasi kita yang belum tuntas, menyempitnya partisipasi publik, kemudian pengelolaan negara yang tidak baik akibat
abuse of power," tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: