Pengamat politik Wempy Hadir mengamati berbagai tarikan kepentingan politik membuat Jokowi tidak segera mengeksekusi perombakan itu.
Selain itu, dalam pengamatan Wempy, kekuatan di luar partai politik juga membuat perombakan kabinet hanya sebatas seremonial.
"Sebab tidak terjadi perubahan yang signifikan ketika ada perombakan kabinet. Hal ini tidak terlepas dari koalisi parpol yang hanya menekankan sharing of power," demikian kata Wempy kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (12/4).
Kata Wempy, seharusnya rumusan ideal sebuah koalisi dapat memperkuat setiap kebijakan yang disusun oleh Presiden.
Dampaknya, para menteri akan mengeksekusi seluruh kebijakan yang dicanangkan oleh Jokowi.
Meski demikian, saat ini kondisi kabinet tidak terlepas dari kepentingan partai politik.
"Konflik kepentingan partai dalam mengelola kekuasan telah merugikan Jokowi. Maka tidak heran, progres dari kinerja Pak Jokowi tidak berjalan mulus," demikian kata Wempy.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: