Begitu pula dengan sosok yang dinilai tepat sebagai pengganti jajaran pembantu presiden yang kinerjanya kurang memuaskan.
Menurut alumni muda Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Sandri Rumanama, dalam reshuffle mendatang, Presiden Joko Widodo sepatutnya mempertimbangkan sejumlah alumni senior GMNI untuk menduduki posisi menteri.
"Banyak alumni senior GMNI yang bisa membantu Pak Presiden," kata Sandri melalui keterangannya yang diterima
Kantor Berita RMOLJakarta, Rabu (14/4).
Sandri menegaskan, kualitas alumni GMMI tidak kalah dengan alumni organisasi lainnya.
"Ada ratusan alumni GMNI yang memiliki kapasitas untuk membantu kerja presiden," saran Sandri yang juga Ketua OKK Kepemudaan Pemuda Lira ini.
Ditambahkan Sandri, di tengah kondisi krisis toleransi serta berbagai persoalan sosial lainnya, alumni GMNI memiliki kemampuan dan gagasan untuk menuntaskan problematika bangsa.
Sandri mencatat ada 11 alumni senior GMNI yang mempunyai kemampuan mumpuni untuk bekerja sebagai anggota Kabinet Indonesia Maju.
Mereka adalah Siswono Yudo Husodo (politikus Partai Golkar), Djarot Saiful Hidayat (mantan Gubernur DKI Jakarta), Soni Sumarsono (mantan Plt Gubernur DKI Jakarta), Nanang Tyas Puspito, Abidin Fikri (anggota DPR RI).
Lalu ada Denny H. Iskandar, Zeth Sahaburua (mantan Wakil Gubernur Maluku), Rohmad Romdhoni (Direktur Utama RS Islam Jamur Sari Surabaya), Hiras Tobing, Ahmad Basarah (Wakil Ketua MPR-RI), dan Prof Dr Haryono.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: