Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kunjungi Pameran IIMS 2021, Bamsoet Dorong Percepatan Migrasi Kendaraan Listrik

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Kamis, 15 April 2021, 15:30 WIB
Kunjungi Pameran IIMS 2021, Bamsoet Dorong Percepatan Migrasi Kendaraan Listrik
Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo (masker hitam) dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita/Ist
rmol news logo Motor listrik produksi dalam negeri, Bike Smart Elektrik (BS Elektrik) diperkenalkan kepada Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam Indonesia International Motor Show 2021 (IIMS 2021).

Pengenalan itu disampaikan Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo saat meninjau pameran IIMS 2021 bersama Agus Gumiwang, di JIExpo, Jakarta, Kamis (15/4).

Perkenalan BS Eletrik itu, kata Ketua MPR RI itu, sekaligus sebagai dukungan terhadap kebijakan Presiden Joko Widodo yang dituangkan dalam Peraturan Presiden 55/2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan.

"Kehadiran BS Elektrik serta berbagai produsen kendaraan listrik lainnya dalam ajang IIMS 2021 semakin menyemarakan gairah industri kendaraan listrik di Indonesia. Sebagaimana juga disampaikan Presiden Joko Widodo saat pembukaan pameran IIMS 2021, bahwa pengembangan kendaraan listrik harus menjadi prioritas, menjadi salah satu industri otomotif unggulan Indonesia," ujar Bamsoet, sapaan karibnya.

Dijelaskan Bamsoet, selain ramah lingkungan karena tidak menyebabkan polusi udara, motor listrik BS Elektrik juga ramah 'kantong' karena harga jualnya yang sangat terjangkau, di bawah Rp 10 juta.
Penjualannya akan dilakukan bekerjasama dengan salah satu perusahaan financial technology (fintech) sehingga memudahkan masyarakat dalam melakukan pelunasan cicilan.

"Kecepatan motor listrik BS Elektrik mencapai 45 Km/jam. Kebutuhan chargingnya tidak terlalu memakan waktu, cukup 6-8 jam baterai sudah terisi penuh. Jadi bisa diisi malam hari, pagi harinya bisa digunakan kembali untuk menunjang aktivitas masyarakat," jelas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini menerangkan, kebijakan mendorong kendaraan listrik yang dilakukan Presiden Jokowi selaras dengan tren industri otomotif global yang semakin mengedepankan aspek kelestarian lingkungan.

Di Indonesia, pengembangan kendaraan listrik sangat berguna untuk mengurangi tingkat pencemaran udara, di mana sekitar 60 persen polusi udara dihasilkan dari emisi gas buang kendaraan bermotor.

"Penggunaan kendaraan listrik juga berperan penting untuk menekan ketergantungan impor Bahan Bakar Minyak (BBM) dan mengurangi beban subsidi BBM yang ditanggung negara. Tercatat pengeluaran negara untuk subsidi BBM dalam rentang waktu 2014-2019, jumlahnya mencapai Rp 700 triliun. Di APBN 2021 subsidi untuk BBM jenis tertentu mencapai Rp 16,6 triliun," jelasnya.

"Melalui pengembangan industri kendaraan listrik, besarnya jumlah subsidi BBM bisa dialihkan ke berbagai sektor lain. Khususnya untuk sektor kesehatan, pendidikan infrastruktur, hingga pengembangan riset dan teknologi," demikian Bamsoet. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA