Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

BPOM Nilai Vaksin Nusantara Produk Asing, Komisi IX: Paling Tidak Masih Ada Campur Tangan Anak Dalam Negeri

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Kamis, 15 April 2021, 17:22 WIB
BPOM Nilai Vaksin Nusantara Produk Asing, Komisi IX: Paling Tidak Masih Ada Campur Tangan Anak Dalam Negeri
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh/Net
rmol news logo Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K. Lukito mengatakan bahwa Vaksin Nusantara dikategorikan vaksin buatan luar negeri.

Alasannya, ada keterlibatan peneliti asing dari Amerika Serikat yakni AVITA dalam melakukan penelitiannya.

Menyikapi hal tersebut, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh memberikan pembelaannya pada tim peneliti Vaksin Nusantara.

Nihayatul justru membandingkan pemerintah yang sudah melakukan impor besar-besaran vaksin dari luar negeri dengan merek Sinovac, dan AstraZaneca daripada mendukung Vaksin Nusantara yang jelas diteliti di Indonesia.

“Yang saya tahu pada saat rapat memang sudah disampaikan bahwa ini berkolaborasi dengan Amerika. Lalu paling tidak ini masih ada ijinnya, campur tangannya masih campur tangan anak negeri. Berbeda dengan Sinovac, Astrazaneca yang total memang dari luar negeri,” ucap Nihayatul dalam acara diskusi virtual Tanya Jawab Cak Ulung, bertemakan "Apa Kabar Vaksin Nusantara?", Kamis (15/4).

Poltisi PKB ini menguraikan bahwa pada saat rapat kerja bersama BPOM dan Kementerian Kesehatan, sempat dipertanyakan juga kepada BPOM perihal izin edar vaksin Sinovac dan AstraZanece di Indonesia.

"Saat itu saya sempat yang protes tentang bagaimana BPOM ini selama ini, ketika ada vaksin-vaksin dari luar seperti Sinovac, Astrazaneca sangat cepat sekali mengeluarkan izinnya tanpa memberikan memberikan update apapun kepada Komisi IX. Jadi BPOM ini ketika mengeluarkan izin itu sangat cepat sekali tanpa melakukan koordinasi ataupun memberikan update apapun kepada Komisi IX,” katanya.

“Tiba-tiba kita terkaget-kaget wow sudah keluar nih izinnya, EUA-nya sudah keluar,” imbuhnya.

Namun, berbanding terbalik perlakuan BPOM tersebut terhadap Vaksin Nusantara. Nihayatul mengatakan bahwa BPOM menolak untuk memberikan penjelasan detil mengenai vaksin tersebut.

“Tapi kemudian Vaksin Nusantara ini mereka menolak dan memberikan detil  sekali sehingga tidak seimbang informasi yang kita terima informasi soal Sinovac, AstraZaneca maupun Nusantara,” urainya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA