Menyikapi hal tersebut, pengamat politik Ujang Komarudin menyampaikan, Iriana belum pas menjadi calon presiden.
Kata Ujang, jika Iriana memang disiapkan untuk menjadi pemimpin perempuan, dikhawatirkan tidak ada yang akan memilihnya dalam pemilihan umum.
"Jika dia maju, rakyat hanya akan tersenyum kecut. Dan rakyat bisa mengadakan perlawanan dengan tak memilihnya,†kata Ujang kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (15/4).
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini mengatakan, meski menjadi ibu negara, nama Iriana tidak sepopuler istri SBY Ani Yudhoyono.
Meski demikian keduanya dinilai belum cocok menjadi pemimpin negara.
"Walaupun ibu negara belum tentu laku di mata publik. Dulu zaman SBY juga muncul nama Ani Yudhoyono,†katanya.
Agar berhasil masuk ke dalam bursa calon presiden, Ujang menyarankan agar Iriana mampu membangun citra dirinya di mata publik dan berkomunikasi politik.
"Yang harus dilakukan ya membangun pencitraan,†tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: