Begitu ditegaskan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Ngabalin dalam acara Dua Sisi dengan tema "Drama Reshuffle" yang disiarkan secara live di salah satu televisi swasta nasional pada Kamis (15/4) malam.
"Yang saya kemukakan itu bukan skenario, dramatisir, atau main sandiwara, tidak. Tapi itu adalah sebuah fakta, yang mau tidak mau, saya harus kemukakan kepada publik," tegas Ngabalin.
"Makanya saya bilang pekan-pekan ini," imbuhnya.
Ngabalin juga menjawab dengan lugas pernyataan Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani yang menyebut isu reshuffle terlalu didramatisir. Menurutnya, reshuffle kabinet itu berdasarkan fakta dan kesaksiannya selaku pejabat di lingkaran Istana yang harus menyampaikan hal tersebut kepada publik.
"Ketika teman-teman staf, pegawai, dari bekas Kemenristek itu, kemudian dari teman-teman Kemendikbud juga, ada beberapa wartawan yang setiap hari bertanya kepada saya, dan saya kira wajib hukumnya dari KSP, kami harus menjawab. Itu jujur, saya harus kasih tahu, sekali lagi, itu bukan sebuah skenario, atau dramatisir, sama sekali tidak ada itu," pungkasnya.
Dalam diskusi Dua Sisi tersebut, turut hadir sejumlah narasumber antara lain Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin, Direktur Eksekutif Indobarometer M Qodari dan Founder Lembaga Survei KedaiKOPI Hendri Satrio.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: