Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Yophiandi: Tidak Ada Faksionalisasi Di PDIP, Semua Terpusat Pada Megawati Sukarnoputri

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Jumat, 16 April 2021, 10:22 WIB
Yophiandi: Tidak Ada Faksionalisasi Di PDIP, Semua Terpusat Pada Megawati Sukarnoputri
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri/Net
rmol news logo Tidak pernah ada faksionalisasi atau kelompok-kelompok di internal PDI Perjuangan. Semuanya terpusat pada satu nama, yaitu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Begitu terang wartawan senior Kompas, Yophiandi, yang baru-baru ini dalam sebuah diskusi imelontarkan isu regenerasi sebagai pekerjaan rumah yang harus diselesaikan dalam waktu dekat oleh PDIP.

Menurut Yophiandi, setidaknya ada dua skenario terkait kepemimpinan baru PDIP. Pertama, kepemimpinan dilanjutkan trah Megawati (M. Rizki Pratama, M. Prananda Prabowo, dan Puan Maharani). Kedua, dilanjutkan tokoh yang dikenal memiliki hubungan spesial dengan Megawati, seperti Presiden Joko Widodo dan Kepala BIN Budi Gunawan.

Di sisi lain, Yophiandi tidak sependapat dengan pandangan Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic), Akhmad Khoirul Umam, yang menyebutkan PDIP memiliki potensi faksi politik besar setelah munculnya dua anak Megawati, Prananda dan Puan, yang dipandang pas jadi penerus kepemimpinan di PDIP.

Khoirul Umam mengatakan, jika tidak diantisipasi, faksionalisme antara Puan dan Prananda bisa mengancam soliditas PDIP. Sosok Mega sebagai patron politik harus mampu menjembatani proses transisi berjalan stabil.

Menanggapi pernyataan tersebut, Yophiandi tegas menyampaikan bahwa selama menjadi orang luar PDIP yang menjadi saksi mata peristwa politik nasional dan situasi internal PDIP, dirinya tidak pernah melihat ada faksionalisai atau kelompok-kelompok di internal banteng.

"Soal faksionalisasi di PDIP jelas tidak ada. Semua terpusat di satu, Megawati Sukarnoputri sebagai ketua umum. Jadi urusan faksi, baik Puan Maharani, Prananda Prabowo, maupun Rizki Pratama, seperti yang diutarakan sebagian orang, jelas tak terjadi," ucap Yophi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (16/4).

Kalau bicara tentang regenerasi, jelas Yophiandi, ini tidak sama dengan faksionalisasi atau kubu-kubuan.

"Dukung mendukung di dalam organisasi hal biasa. Tapi bedanya dengan partai lain, Megawati punya hak prerogatif menentukan siapa yang menjadi ketua umum PDIP selanjutnya," imbuhnya.

Kewenangan Megawati memilih ketum tersebut termaktub dalam konstitusi partai, yakni Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PDIP.

"Bahwa kongres sebagai forum tertinggi partai menyerahkan sepenuhnya urusan itu kepada Ketua Umum PDI Perjuangan," imbuhnya.

Terlepas dari itu, Yophiandi menjelaskan bahwa urusan regenerasi merupakan keniscayaan bagi PDIP. Namun hal itu akan dilakukan secara bertahap.

"Yang pasti kalau saya lihat, Megawati ingin ada beberapa hal yang dimiliki calon pemimpin PDI Perjuangan. Yakni punya kesejarahan yang tinggi, dan ini merupakan bagian dari kematangan politik," tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA