Begitu yang dikatakan anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo ketika membahas perihal banyaknya warga yang mudik lebih awal lantaran ada aturan menutup arus mudik mulai 6 Mei mendatang, Selasa (20/4).
Politisi PDI Perjuangan itu meminta pemerintah mewaspadai pemudik colong
start. Sebab, berdasarkan pengalaman beberapa libur panjang sebelumnya, kasus positif Covid-19 naik signifikan.
"Harus diwaspadai potensi mudik di luar ketentuan resmi, karena akan mengancam pertahanan kesehatan kita. Kasus di India harus menjadi cermin kita bersama," kata Rahmad.
Menurutnya, penderita Covid-19 di India meledak dengan 100 ribu kasus baru per hari. Pemicunya diduga euforia masyarakat yang berlebihan setelah pemerintah berhasil memberikan vaksin kepada masyarakat dalam jumlah cukup besar.
Atas casar itu, Rahmad mengatakan perlu langkah dan antisipasi nyata dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan seluruh elemen masyarakat untuk menghindari peningkatan kasus Covid-19 seperti di India. Salah satu caranya mematuhi larangan mudik.
Rahmad mengingatkan pandemi setiap saat bisa meledak jika masyarakat lengah dan abai terhadap ketentuan pemerintah.
"Bila nekat mudik, perlu langkah tegas dari aparat desa dan petugas keamanan untuk melarang masuk wilayah tujuan. Bila nekat, ya diminta pulang lagi," tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: