Begitu penilaian Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menanggapi wacana pembentukan poros Islam yang terus berkembang usai elit PPP sowan ke markas PKS beberapa waktu lalu.
"Mereka akan kesulitan meraup pemilih muslim rasional, sekaligus akan dijauhi pemilih nasionalis," kata Dedi Kurnia kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (21/4).
Pengamat politik jebolan Universitas Telkom ini menilai pembentukan poros Islam justru akan meningkatkan sentimen identitas agama dalam koalisi. Hal itu justru cenderung menyulitkan parpol dalam berkembang.
"Dengan kondisi itu, membangun poros parpol berazas Islam hanya upaya mengubur diri sendiri. Kecuali, mereka hidup di era Pemilu 1950-an, mungkin poros Islam sedang menjadi trend," tuturnya.
Selain itu, untuk menentukan calon presiden dan calon wakil presiden yang akan diusung oleh poros Islam juga akan sangat sulit dan terjadi tarik menarik kepentingan yang panjang.
"Sejauh ini dalam amatan IPO, Ahmad Saikhu dari PKS yang miliki tokoh menonjol dari sisi elektabilitas dan PKB Muhaimin Iskandar. Dan dua tokoh ini belum tentu diterima mitra lainnya jika tetap membangun poros Islam. Tokoh di luar mereka justru lebih potensial," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.