Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia's Democratic Policy, Satyo Purwanto menilai, wacana tersebut bukan hanya tidak mendukung membangun kedaulatan pangan, tapi juga melanggengkan impor.
"Karena kalau beli perusahaan peternakan di luar negeri, lalu daging sapinya dibawa ke Indonesia itu sama saja impor,†tuturnya kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (22/4).
Satyo menilai apa yang ada di pikiran Erick Thohir hanya oligarki dan serba instan. Erick seperti tidak mau berpikir keras untuk kedaulatan pangan tanah air dan lebih senang berbisnis ketimbang memikirkan kemandirian bangsa.
Ini lantaran rencana membeli peternakan sapi di luar negeri mereduksi atau menihilkan ahli-ahli peternakan di tanah air.
"Sekaligus mematikan riset dan budidaya peternakan dan fasilitas rekayasa peternakan yang sudah puluhan tahun dirintis dan dirancang bangun oleh para pendahulu yang ahli di sektor peternakan," pungkas Satyo.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: