“Mari kita berdoa kepada Tuhan YME berdoa untuk keselamatan awak dan kapal selam KRI Nanggala 402. Tidak ada yang tidak mungkin untuk Tuhan memberikan keajaiban kepada hamba-Nya. Apalagi saat ini bulan Ramadan, doa-doa hamba yang beriman di dengar oleh Tuhan YME,†harap Sukamta, Kamis (22/4).
Politikus PKS ini menuturkan, terkait kondisi terakhir kapal selam ini sebaiknya semua pihak bersabar untuk menunggu berita resmi dari TNI.
Kata Sukamta, sikap menunggu info resmi dari TNI untuk menghindari spekulasi liar yang berkembang.
"Sebaiknya kita tunggu kabar resmi dari TNI, kasihan para keluarga dari Anggota TNI yang berada di kapal tersebut. Sebaiknya dihindari spekulasi," tuturnya.
Sukamta juga menyampaikan bahwa musibah yang menimpa KRI Nanggala-402 ini perlu menjadi evaluasi bersama tentang alutsista Indonesia.
“Terkait dengan tenggelamnya KRI Nanggala-402, bukan bermaksud mendahului penyelidikan mengenai belum ditemukannya kapal selam tersebut, namun kami di DPR RI khususnya Komisi I, sangat konsen terhadap pembaharuan, peremajaan alutsista pertahanan Indonesia," tegasnya.
Selain untuk menjaga kedaulatan Indonesia, kata Sukamta, tujuan lainnya ialah agar tidak lagi terjadi kecelakaan-kecelakaan akibat alutsista Indonesia bermasalah.
Dampak baiknya adalah insiden yang menimbulkan korban jiwa dapat diminimalisir.
"Terlalu mahal harga nyawa Anggota TNI kita. Apalagi negara berkewajiban melindungi seluruh tumpah darah Indonesia. Jangan mereka menjadi korban akibat kelalaian peremajaan alutsista kita, justru di saat saat latihan," kata anggota DPR RI asal dapil DI Yogyakarta ini.
Sukamta menambahkan, secara resmi Kapal KRI Nanggala-402 menjadi bagian dari alat utama sistem pertahanan (alutsista) Indonesia sejak tahun 1981.
Kapal selam ini merupakan satu dari dua kapal selam tua buatan industri Howaldt Deutsche Werke (HDW), Kiel, Jerman Barat.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: