Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bandar Sawit Dan Batubara, Indonesia Tidak Layak Memimpin COP 26

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Kamis, 22 April 2021, 13:08 WIB
Bandar Sawit Dan Batubara, Indonesia Tidak Layak Memimpin COP 26
Pengamat ekonomi politik dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Salamuddin Daeng/Net
rmol news logo Pemerintah Indonesia menegaskan komitmen dukungan terhadap isu perubahan iklim.

Dukungan ditunjukkan dengan keikutsertaan Indonesia sebagai Co-chair bersama Inggris pada agenda COP 26 (United Nations Climate Change Conference) Forest, Agriculture and Commodity Trade (FACT) Dialogue.

Pengamat ekonomi politik dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Salamuddin Daeng mengatakan, Indonesia tidak layak jadi pimpinan COP 26.

"Ini perubahan iklim apa ya? Maksudnya Indonesia mau jadi ketua perubahan iklim apa?" ujar Salamuddin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (22/4).

"Kalau iklim investasi Indonesia memang paceklik. Indonesia bisa jadi ketua konferensi. Tapi kalau perubahan iklim lingkungan hidup, tidak salah?" sambung dia.

Terlebih menurut Salamuddin, Indonesia adalah negara sawit dan batubara, sehingga tidak pas memimpin COP 26.

"Indonesia kan bandar sawit dan batubara. Dan di negeri ini maling solar merajalela tanpa ada penegakan hukum yang tuntas," ucapnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA