Selamat Idul Fitri
Selamat Idul Fitri Mobile
Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Fahira: Kamus Sejarah Indonesia Harus Sempurna Agar Jadi Inspirasi Generasi Muda

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Kamis, 22 April 2021, 14:34 WIB
Fahira: Kamus Sejarah Indonesia Harus Sempurna Agar Jadi Inspirasi Generasi Muda
Anggota DPD RI, Fahira Idris/Ist
rmol news logo Walau Kamus Sejarah Indonesia yang tidak mencantumkan tokoh pendiri Nahdlatul Ulama (NU) sekaligus pahlawan nasional KH Hasyim Asyari sudah ditarik, polemik yang kadung muncul masih terus terjadi hingga saat ini.

Polemik ini menandakan bahwa masyarakat luas menaruh perhatian besar terhadap ilmu dan pelajaran sejarah, terutama sejarah perjalanan bangsa Indonesia.

Sebagai sebuah dokumen penting perjalanan sebuah bangsa dan kiprah tokoh-tokoh pejuang dan pendiri bangsa, Kamus Sejarah Indonesia haruslah sempurna agar mampu menjadi inspirasi generasi muda.

Menurut anggota DPD RI, Fahira Idris, polemik ini harus jadi momentum penyadaran bagi kita semua bahwa sejarah bangsa Indonesia beserta tokoh-tokohnya bukan sekadar cerita masa lalu.
 
Tetapi menjadi energi dan sumber inspirasi bagi masyarakat terutama generasi muda untuk menjaga keberlangsungan dan kemajuan negeri yang sudah susah payah diperjuangkan ini.

“Saya mohon Kemendikbud me-review total semua jilid Kamus Sejarah Indonesia. Tidak boleh ada kekeliruan, disinformasi, apalagi sampai ada tokoh yang tertinggal. Kamus sejarah bangsa ini harus sempurna agar jadi inspirasi bagi generasi muda," ujar Fahira Idris di Komplek Parlemen Senayan Jakarta (22/4).

"Anak-anak muda sekarang harus tahu dan memahami bahwa di masa lalu terdapat anak-anak seusia mereka yang menghabiskan masa mudanya membebaskan negeri ini dari penindasan dan belenggu penjajahan dengan taruhan nyawa,” imbuhnya.

Ditambahkan Fahira, sejarah bangsa adalah salah satu pilar pendidikan karakter yang dibutuhkan generasi muda. Dengan mempelajari sejarah perjalanan bangsa beserta tokoh-tokohnya, berbagai nilai dari semua tokoh tersebut mulai dari religiusitas, kejujuran, toleransi, disiplin, kerja keras, bahkan demokrasi akan diserap oleh peserta didik.

Sejarah bangsa dan pemahaman tokoh-tokoh bangsa adalah medium yang sangat efektif mengenalkan jati diri bangsa kepada peserta didik yang notabene merupakan generasi penerus bangsa.

Lewat sejarah, misalnya fase pergerakan nasional, peserta didik bisa mengetahui dan terinspirasi bahwa negara ini dimerdekakan oleh para pendiri bangsa yang sudah berjuang sejak usianya masih muda.

Fahira berharap, dari Kamus Sejarah Indonesia ini generasi muda bisa menyelami kontribusi besar tokoh-tokoh bangsa dalam memerdekakan Indonesia seperti KH Hasyim Asyari yang perjuangannya begitu besar dan penting. Tidak hanya memerdekakan Indonesia tetapi juga mempertahankan kemerdekaan bangsa, salah satunya lewat Fatwa Resolusi Jihad.

Belum lagi kalau kita bicara soal besarnya kontribusi tokoh pendiri NU ini dalam memajukan dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

“Saya berharap lewat Kamus Sejarah Indonesia ini, anak-anak muda menyelami makna bahwa Sumpah Pemuda 1928 hingga Proklamasi 1945 semuanya digerakkan pemuda. Mereka tersadarkan bahwa tokoh-tokoh seperti Tjokroaminoto, M. Yamin, Soekarno, Hatta, Sjahrir, dan lainnya sudah memimpin organisasi dan tampil sebagai tokoh pergerakan nasional di usia yang masih sangat belia,” pungkas Fahira Idris. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA