Politisi PKB Luqman Hakim mengatakan, pihaknya akan mendukung keputusan Jokowi melakukan reshuffle kabinet jika memang dibutuhkan.
Hanya saja, PKB kata Luqman, melihat reshuffle ini bisa dilakukan melalui dua mekanisme yang berbeda dan menghasikan output yang berbeda pula.
"Apakah reshuffle ini akan mini atau besar? Itu kembali ke presiden," ujar Luqman dalam diskusi virtual Tanya Jawab Cak Ulung yang diselenggarakan
Kantor Berita Politik RMOL dengan tajuk 'Reshuffle Kabinet: Inisial M Dan Sowannya Nadiem Ke Megawati', pada Kamis (22/4).
Wakil Ketua Komisi II DPR RI ini menjelasakan, yang dimaksud denga reshuffle mini adalah pergantian menteri hanya terbatas pada dua kementerian baru yang diubah nomenklaturnya oleh Jokowi dan sudah disepakati DPR.
"Itu yang urgent dan harus di follow up presiden," tegas Luqman.
Sementara, yang dimaksud dengan mekanisme reshuffle yang kedua, yaitu perombakan dalam skala yang lebih besar, bisa saja dilakukan Jokowi jika memang dilakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap jajaran menteri dan kepala lembaga di kabinet Indonesia Maju.
"Dengan follow up itu apakah akan mengevaluasi jajaran kabinet dan akan mereshuffle jumlah yang akan besar? Tentu itu kembali ke kebutuhan presiden atau evaluasi dari program dan agenda prioritas saat beliau berkampanye," demikian Luqman.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: