"Ini perlu diantisipasi, tujuannya agar bangsa kita mampu meningkatkan daya saing sehingga menjadi bangsa yang kompetitif di masa datang," kata anggota Komisi I DPR RI, Syaiful Bahri Anshori kepada wartawan, Kamis (22/4).
Ia mengamini era digital akan banyak sektor terdampak secara tidak langsung dan harus beradaptasi dengan perkembangan zaman. Beberapa sektor yang akan turut terdampak adalah sektor ekonomi, pendidikan, teknologi, data dan sejumlah sektor lainnya.
"Selain berdampak kepada sektor tersebut, (digital) juga dapat menjadi peluang bagi masyarakat yang mampu memanfaatkan," lanjutnya.
Politisi PKB ini menyarankan, untuk mengantisipasi dampak negati dari perkembangan era digital dengan menjalankan nilai-nilai kebangsaan yang berbasis kebudayaan.
"Ini akan berpengaruh pada sektor keamanan dan kebudayan nasional. Oleh karena itu, nilai-nilai kebangsaan dan muatan lokal menjadi hal yang dapat meminimalisir dampak negatifnya," pungkasnya.
Sementara itu, Tenaga Ahli Menteri (TAM) Kominfo Devie Rahmawati menyebutkan tantangan di dunia digital tidak dapat dipandang sederhana, karena juga mampu menghilangkan nyawa manusia, akibat kekerasan fisik di dunia
offline yang diawali misalnya oleh kekerasan di media
online melalui fitur teks, video, foto, komentar, hingga
live streaming.“Menyadari bahwa teknologi digital bagaikan 'madu dan racun', maka Kominfo berkolaborasi dengan Jaringan Penggiat Literasi Digital (Japelidi) dan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi. Kemudian menyusun navigasi cakap digital melalui 4 modul yaitu budaya bermedia digital, aman bermedia digital, etis bermedia digital; dan cakap bermedia digital,†tambah Devie.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: