Masih buramnya waktu perombakan diduga dikarenakan masih adanya tarik-menarik kepentingan tentang siapa pembantu presiden yang akan dirombak.
Begitu kata pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin kepada wartawan, Jumat (23/4).
"Mungkin saja sedang terjadi
power interplay (tarik-menarik kepentingan) siapa yang akan terkena reshuffle dan siapa yang akan menjadi penggantinya," ujar Ujang Komarudin.
Menurut Ujang, Presiden Jokowi seharusnya mengambil langkah cepat untuk memutuskan reshuffle kabinet, terutama posisi Kemendikbud-Ristek dan Kementerian Investasi.
Pasalnya, kedua nomenklatur kementerian itu sudah disetujui oleh DPR RI beberapa waktu lalu.
"Harusnya setelah disetujui DPR jangan lama-lama untuk adakan pergantian," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: