Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin mengatakan, ada tarik menarik kepentingan yang membuat Presiden Jokowi masih gamang, sehingga reshuffle berkembang jadi bola liar di masyarakat.
"Mestinya, ketika nomenklatur telah disetujui DPR, Jokowi harus segera eksekusi reshuffle. Agar tak jadi bola liar, dan agar para menteri bisa ikut motto dia 'kerja, kerja, kerja'," ucap Ujang kepada
Kantor Berita Politik RMOL di Jakarta, Senin (26/4).
Ditegaskan Ujang, jika Presiden Jokowi berorientasi pada kinerja kementerian, maka seharusnya reshuffle tidak sampai berlarut-larut seperti ini.
"Terlalu lama mengumumkan menterinya. Isu reshuffle mengganggu kinerja menteri-menteri. Sedang ada tarik menarik kepentingan," kata Ujang Komarudin
Dosen Ilmu Politik Universitas Al-Azhar Indonesia ini menilai, rencana reshuflle dan tarik-menarik dalam koalisi pemerintahan jadi faktor yang dipertimbangkan Presiden Jokowi sebelum merombak para pembantunya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: