Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Angkat Isu Pendidikan, Survei ASI: Program Bantuan Kuota Internet Gratis Dinilai Paling Berhasil

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Jumat, 30 April 2021, 04:35 WIB
Angkat Isu Pendidikan, Survei ASI: Program Bantuan Kuota Internet Gratis Dinilai Paling Berhasil
Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia (ASI), Ali Rif'an saat merilis hasil surveinya melalui kanal Youtube, Kamis, 29 April/Repro
rmol news logo Lembaga Arus Survei Indonesia (ASI) merilis hasil survei nasionalnya yang bertajuk “Pendapat Publik Terhadap Isu-Isu Dunia Pendidikan Nasional di Era Pandemi”.

Salah satu temuan yang terungkap dalam survei ini adalah terkait dengan kepuasan masyarakat terhadap program bantuan internet gratis dari pemerintah.

Direktur Eksekutif ASI, Ali Rif'an mengatakan, pihaknya menyajikan sejumlah program yang dijalankan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Di dapatlah anggapan dari masyarakat bahwa program internet gratis sebagai program yang paling berhasil dilakukan.

“Tiga besar program Kemendikbud yang dinilai publik paling berhasil antara lain Program Bantuan Kuota Data Internet Gratis dengan angka persentase 17,2 persen," ujar Ali Rif'an saat merilis hasil surveinya melalui kanal Youtube, Kamis (29/4).

"Kemudian, Relaksasi Dana BOS 15,5 persen, dan Pembiayaan Sekolah melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP) 11,2 persen,” sambungnya.

Sementara itu, sejumlah program lainnya yang dianggap berhasil adalah bantuan subsidi upah. Ali Rif'an menyebutkan, ada sekitar 9,6 persen responden yang menganggap program ini berhasil.

Kemudian, disusul di bawahnya dengan programn sekolah penggerak dan guru penggerak sebanyak 8,9 persen, program pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi (PembaTIK) 2021 6 persen, program kampus merdeka 5,7 persen, serta mengganti Ujian Nasional (UN) menjadi asesmen kompetensi minimum 5,5 persen.

"Adapun untuk program digitalisasi sekolah 5,1 persen, program belajar dari rumah (BDR) 3,8 persen, revitalisasi pendidikan vokasi 2,6 persen, program bangun kualitas manusia Indonesia (Bangkit) 1,6 persen, dan program guru belajar dan berbagi 2021 sebesar 1,2 persen," demikian Ali Rif'an.

Survei nasional ASI ini dilaksanakan pada 21-25 April 2021 dengan cara telesurvei. Metode yang digunaka adalah penarikan sampel Multistage Random Sampling.

Jumlah masyarakat yang diikutsertakan ada sebanyak 1.000 responden, dengan margin of error +/- 3.1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA