Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Apresiasi Teknologi STAL, Menko Luhut: Saya Ingin Produk Dalam Negeri Terus Maju

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Jumat, 30 April 2021, 15:28 WIB
Apresiasi Teknologi STAL, Menko Luhut: Saya Ingin Produk Dalam Negeri Terus Maju
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan/Net
rmol news logo Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengapresiasi inovasi pengembangan teknologi Step Temperature Acid Leaching (STAL) oleh PT Trinitan Metal and Minerals Tbk.

“Ini ada pengembangan teknologi baru dari anak bangsa, kita dukunglah. Saya ingin produk-produk dalam negeri terus maju,” katanya kepada wartawan, Jumat (30/4).

Menko Luhut berpesan kepada semua pihak agar teknologi STAL ini dikembangkan terus dan diharapkan semua pihak dapat bekerja sama dengan baik.

Terkait dengan investasi di bidang ini, Menko Luhut juga berharap Indonesia dapat menarik investor yang sesuai untuk pengembangan teknologi ini.

“Kita tidak mau main-main. Jadi makanya sekarang orang bicara soal green, jadi jangan ditipu lagi dengan data-data yang tidak benar,” imbuhnya.

Pengembangan teknologi STAL pada nickel ore yang diproses dengan tekanan atmosfir (atmospheric pressure) dan mampu menghasilkan recovery nikel di atas 90 persen.

Teknologi STAL juga menghasilkan limbah yang dihasilkan lebih ramah lingkungan dan dapat dikelola kembali menjadi produk yang bernilai dibandingkan teknologi High Pressure Acid Leach (HPAL).

Limbah STAL menghasilkan residu Fe (besi) dan Al (aluminium) yang bisa diolah menjadi Iron Ore dan produk lainnya. Selain itu, STAL juga dinilai akan  menghasilkan emisi karbon yang lebih rendah dibandingkan teknologi pengolahan nikel lainnya.

Pengembangan teknologi STAL yang menggunakan metode hidrometalurgi ini, dipandang sebagai sebuah terobosan untuk aplikasi teknologi pengolahan nikel dalam skala lebih kecil dibandingkan dengan jenis-jenis teknologi yang digunakan pada industri pengolahan logam dasar.

Teknologi tersebut dapat berbentuk secara modular dan dipandang cocok untuk diterapkan pada lokasi-lokasi yang dekat dengan wilayah pertambangan nikel (mine mouth). Dengan teknologi modular ini, dinilai besaran yang dibutuhkan akan bisa dijangkau oleh industri pertambangan pada skala yang lebih kecil dan yang banyak terdapat di Indonesia.

Desain teknologi STAL yang dikembangkan ini akan membutuhkan bijih nikel sebesar 170 ribu ton bijih nikel pertahun-nya atau 600 ton perhari untuk setiap modular STAL.

STAL dapat mengolah Nickel Ore dengan kadar rendah sampai 1,1 persen. Kemudian listrik yang dibutuhkan dalam menggunakan teknologi ini, yakni 1,3 megawatt hour untuk menghasilkan 1800 ton nikel.

Teknologi STAL ini akan mengembangkan aplikasi cloud monitoring dan sistem kontrol untuk semua proses manufaktur dan dapat memberikan informasi yang dapat dipercaya kepada semua pihak.  rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA