Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Menaker Minta May Day Diisi Dengan Kegiatan Yang Saling Mendukung

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Sabtu, 01 Mei 2021, 10:18 WIB
Menaker Minta May Day Diisi Dengan Kegiatan Yang Saling Mendukung
Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauziyah/Net
rmol news logo Peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) yang jatuh pada hari ini 1 Mei 2021, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah meminta para pekerja atau buruh dan pengusaha agar peringatan May Day mendukung satu sama lain.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

"Peringatan May Day tahun ini mari kita isi dengan kegiatan-kegiatan positif. Kegiatan-kegiatan yang dapat membantu dan mendukung satu sama lain, mengingat pandemi Covid-19 berdampak besar terhadap kondisi ketenagakerjaan kita," kata Menaker Ida di Jakarta, Sabtu (1/5).

Ida menuturkan, pandemi Covid-19 telah berimbas sangat besar baik dari segi kesehatan maupun perekonomian nasional. Karena itu, dia meminta semua pihak agar tetap menjaga sikap optimismenya. Sebab, optimistis sangat penting dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Selain itu, sambung politikus PKB itu, kreativitas dan inovasi juga harus terus dilakukan di semua sektor untuk bangkit dari keterpurukan. Hal ini sangat penting guna mengakhiri tekanan berat bangsa agar kehidupan dapat berjalan normal.

"Memang ini merupakan tugas berat pemerintah saat ini, namun jika secara bersama-sama seluruh elemen bangsa melakukan tindakan nyata maka beban ini secara perlahan-perlahan dapat dilampaui. Kita bisa pulih bersama," katanya.

Ida menjelaskan, ada banyak inisiatif yang diambil Kemenaker dalam hal meningkatkan kesejahteraan pekerja. Di antaranya Bantuan Pemerintah Berupa Subsidi Upah atau BSU, yang telah diberikan Pemerintah kepada pekerja yang terdampak pandemi Covid-19 pada tahun 2020 lalu.

Selain itu, berbagai program dalam hal penangangan dampak pandemi Covid-19 yang sudah, sedang, dan terus dilakukan, antara lain pelatihan vokasi dengan metode blended training, pemagangan di industri, pelatihan peningkatan produktivitas bagi tenaga kerja, sertifikasi kompetensi, penempatan tenaga kerja dalam negeri, penempatan tenaga kerja luar negeri, pelatihan wirausaha baru, inkubasi bisnis, padat karya, dan gerakan pekerja sehat.

Inisiatif berikutnya adalah kebijakan pemberian tunjangan hari raya (THR) keagamaan kepada para pekerja atau buruh.

"Saya berharap stimulus ini akan menggerakkan konsumsi masyarakat, yang ujung-ujungnya berdampak bagus bagi kinerja perusahaan," tuturnya.

"Kita tidak akan berhenti di sini. Inisiatif lainnya akan terus saya dorong untuk segera dilaksanakan. May Day tahun ini menjadi istimewa karena ini adalah perayaan atas harapan," imbuh Ida.

Lebih lanjut, Ida menyatakan bahwa dalam mengisi peringatan May Day, seluruh pekerja atau buruh harus tetap mengikuti protokol kesehatan dengan tertib.

"Situasi saat ini masih pandemi. Saya ingatkan sekali lagi agar temen-teman pekerja/buruh maupun teman-teman pengusaha yang nanti merayakan May Day agar tetap mengikuti protokol Kesehatan," demikian Ida.

Pada peringatan May Day hari ini, sejumlah elemen buruh melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana Negara dalam rangka memperingati May Day.

Ada beberapa tuntutan yang mereka bawa antara lain mendesak pencabutan UU Omnibus Law beserta turunannya, hentikan PHK, hentikan kriminalisasi gerakan rakyat.

Kemudian, hapus sistem kerja kontrak, outsourcing, lindungi buruh migran, usut tuntas kasus korupsi BPJS dan bantuan sosial, serta pendidikan dan kesehatan gratis buat rakyat. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA