Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Zulhas: Sekarang KFC, Strabucks Mengalahkan Soto Dan Pecel Lele

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/idham-anhari-1'>IDHAM ANHARI</a>
LAPORAN: IDHAM ANHARI
  • Sabtu, 01 Mei 2021, 19:18 WIB
Zulhas: Sekarang KFC, Strabucks Mengalahkan Soto Dan Pecel Lele
Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan saat menyampaikan pidato kebangsaan/Repro
rmol news logo Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menyayangkan, setelah 23 tahun reformasi, cara Indonesia menjalankan ekonomi tidak lagi berorientasi kepada distribusi kesejahteraan untuk menghasilkan keadilan sosial.

"Tetapi sekarang menggunakan logika perdagangan bebas yang hanya menguntungkan segelintir orang saja," kata Zulkifli dalam pidato kebangsaan yang diunggah melalui akun Facbook miliknya, Sabtu (1/5).

Dengan begitu, kata dia, Gini Ratio di Indonesia sangatlah timpang lantaran 90 persen perekonomian nasional hanya dikuasai oleh 10 persen penduduk Indonesia.

Disisi lain, Zulkifli menyoroti kecanduan impor yang dilakukan oleh pemerintah yang makin mengkhawatirkan hingga menyuburkan para pemburu rente mengakibatkan Indonesia jadi ketergantungan pada impor yang pada akhirnya memupus mimpi swasembada pangan.

"Apakah kita hanya impor pangan? ternyata tidak. Dalam sektor perdangan kita melakukan impor besar-besaran, mulai dari makanan cepat saji, KCF, Starbuck dan Mc Donald yang mengalahkan makanan dan minuman lokal seperti soto, pecel nasi tegal dan lain-lain, begitu juga pakaian kita juga impor," beber Zulkifli.

Bahkan tidak hanya sampai disitu yang diimpor oleh pemerintah saat ini, budayapun juga impor mulai dari musik hingga film. Bahkan di bidang olahraga, seperti pencak silat dan beladiri lokal lainnya tidak digandrungi oleh anak muda.

Zulhas memaklumi, bahwa globalisasi memang tidak bisa dibendung, namun harus ada upaya mendorong upaya peningkatan kualitas produk dan perusahaan di dalam negeri.

"Industri keuangan kita saja dibanjiri oleh bank-bank asing, startup yang kita banggakan ternyata sebagian besar sahamnya sudah dikuasai oleh perusahaan luar negeri," demikian Zulkifli Hasan.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA