Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Qodari: Survei Litbang Kompas Bukti Jokowi Dan Prabowo Adalah Pilihan Terbaik

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Selasa, 04 Mei 2021, 21:06 WIB
Qodari: Survei Litbang Kompas Bukti Jokowi Dan Prabowo Adalah Pilihan Terbaik
Joko Widodo dan Prabowo Subianto/Net
rmol news logo Hasil survei calon Presiden 2024 yang baru saja dirilis Litbang Kompas untuk periode April 2021 masih catatkan Joko Widodo dan Prabowo Subianto memiliki elektabilitas tertinggi dibandingkan nama-nama tokoh lainnya.

Hasil survei Litbang Kompas ini pun menjadi kegembiraan tersendiri bagi Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari.

Kegembiraan Qodari tersebut cukup beralasan, mengingat dia adalah deklarator Jokowi-Prabowo versus kotak kosong di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Menurut Qodari, melalui pertanyaan terbuka yang ditanyakan langsung kepada masyarakat, hasilnya membuktikan bahwa kepemimpinan Indonesia ke depan dalam imajinasi politik masyarakat Indonesia masih pada dua nama, yaitu Jokowi dan Prabowo.

“Senang sekali dengan hasil survei ini, karenakan survei ini membuktikan statemen saya, kepercayaan saya, bahwa imajinasi politik masyarakat Indonesia tentang pemimpin republik itu yang tepat memimpin masih pada dua nama yaitu Pak Jokowi dan Pak Prabowo,” ujar Qodari, Selasa (4/5).

Diketahui, berdasarkan hasil survei sebanyak 24 persen masyarakat Indonesia diprediksi akan kembali memilih Joko Widodo untuk menjadi Presiden, disusul Prabowo Subianto sebesar 16,4 persen dan Anies Baswedan 10 persen.

Sementara, delapan nama lainnya memiliki elektabilitas di bawah 10 persen yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (7,3 persen), Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (3,1 persen), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno (3,3 persen).

Mekipun nama Jokowi dan Prabowo di puncak survei, Qodari menjelaskan bahwa konstitusi sekarang, jabatan presiden dibatasi hanya dua periode saja.

Tetapi, lanjutnya, situasi akan berbeda jika diadakan amandemen UUD 1945 untuk presiden diperbolehkan menjabat 3 periode.

“Akan tetapi kalau misalnya bisa diadakan perubahan menjadi 3 periode maka yang akan paling kuat tetap Pak Jokowi,” ungkapnya.

Qodari membayangkan, bila Jokowi dan Prabowo bergabung dengan didukung oleh mayoritas partai politik pada 2024 mendatang, maka kemungkinan besar pasangan ini akan berhadapan dengan kotak kosong.

“Pasangan ini bukan hanya berhadapan kemungkinan besar dengan kotak kosong karena partai-partai kemudian bersikap realistis, tapi juga kemudian dukungan masyarakat itu akan sangat kuat kepada kepemimpinan nasional, karena memang mereka (Jokowi dan Prabowo) ada di hatinya masyarakat,” jelasnya.

Lanjut Qodari, hasil survei Litbang Kompas ini harus dijadikan masukan oleh para elite partai mengenai kepemimpinan nasional 2024 yang akan datang.

“Survei ini menguatkan tesis saya bahwa kepemimpinan nasional akan sangat kuat apabila Jokowi dan Prabowo itu bergabung menjadi jadi satu karena beliau berdua ini adalah orang yang paling banyak didukung oleh masyarakat Indonesia," tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA