Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Harusnya Tidak Terima Tawaran BRIN, Megawati Soekarnoputri Adalah Negarawan Seperti SBY Dan JK

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Rabu, 05 Mei 2021, 20:03 WIB
Harusnya Tidak Terima Tawaran BRIN, Megawati Soekarnoputri Adalah Negarawan Seperti SBY Dan JK
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri/Net
rmol news logo Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri diangkat menjadi Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Pengangkatan Mega itu menimbulkan kontroversial di tengah masyarakat.

Banyak akademisi menyayangkan Keputusan Presiden Joko Widodo yang mengangkat Mega sebagai Ketua Dewan Pengarah BRIN. Para akademisi menilai, latar belakang Mega tidak cocok menduduki posisi tersebut.

Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul Jakarta, M. Jamiluddin Ritonga mengatakan, penilaian akademisi tersebut masul akal. Karena latar belakang Mega memang tidak berkaitan dengan dunia sains.

"Selama ini Mega hanya dikenal sebagai politisi yang menjadi ketua umum partai dan sempat menjadi presiden menggantikan Gus Dur yang saat itu diturunkan MPR melalui Sidang Istimewa," ujar Jamiluddin, Rabu (5/5).

"Juga patut disayangkan kenapa Mega mau menerima tawaran tersebut. Sebab, sebagai sosok yang pernah menjadi presiden, idealnya posisi tersebut bukanlah jabatan yang menarik buat mantan presiden," sebut dia menambahkan.

Selain itu, sulit membayangkan Mega dapat mengarahkan para ilmuwan yang menjadi peneliti dan penemu inovasi di BRIN. Selain memang memiliki kepakaran khusus yang mumpuni, mereka juga bekerja dalam kesenyapan. Sungguh ironis orang-orang sekaliber mereka diarahkan orang yang tak pernah berkiprah di dunia riset dan inovasi.

"Jadi, BRIN bukanlah dunia Mega. Karena itu, tak selayaknya ia menerima posisi strategis tersebut," terang Jamiluddin.

Sebaiknya, posisi tersebut diberikan kepada ilmuwan Indonesia yang tersebar di berbagai perguruan tinggi dan lembaga penelitian. Mereka lah yang berkompeten menduduki posisi tersebut.

"Mega sebaiknya cukup menjadi negarawan, seperti yang diperankan Susilo Bambang Yudhoyono, Jusuf Kalla, dan Tri Sutrisno. Posisi ini jauh lebih terhormat daripada jabatan ketua Dewan Pengarah BRIN. Biarlah para ilmuwan membesarkan BRIN melalui hasil riset dan inovasinya untuk kebanggaan negeri tercinta," demikian Jamiluddin. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA