Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Elektabilitas Di Urutan Kedua, Partai Demokrat Kini Menjadi Harapan Baru Bagi Rakyat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Kamis, 06 Mei 2021, 12:17 WIB
Elektabilitas Di Urutan Kedua, Partai Demokrat Kini Menjadi Harapan Baru Bagi Rakyat
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra (kanan) mendampingi Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)/Net
rmol news logo Partai Demokrat berdasarkan survei terbaru dari LP3ES, berada di posisi dua, dengan 11,3 persen, di bawah PDI Perjuangan 24 persen. Pencapaian Demokrat ini di atas Partai Gerindra yang 9 persen, dan Partai Golkar 7,4 persen.

Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra mengatakan, peta ini menunjukkan konsistensi peningkatan elektabilitas Demokrat dalam dua bulan terakhir, berdasarkan hasil dua survei terbaru lainnya, yang dirilis Litbang Kompas dan Indikator Politik Indonesia.

Menurut Herzaky, peningkatan elektabilitas secara drastis ini buah dari konsistensi memperjuangkan harapan rakyat sejak di bawah kepemimpinan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Demokrat kini menjadi harapan baru bagi rakyat Indonesia, dalam memperjuangkan aspirasi dan harapan rakyat. Ada aspirasi, harapan rakyat yang entah diabaikan, tidak tertampung, atau bahkan tidak tersampaikan ke pemerintah, dan rakyat yang sebelum ini tidak tahu mesti mengadu kemana, melihat Demokrat sebagai harapan baru, tempat mengadu, tempat menyampaikan aspirasi dan harapan rakyat untuk diperjuangkan," ujar dia, Kamis (6/5).

Lanjut Herzaky, ada kegelisahan, kegundahan publik di lapangan, yang ditangkap oleh Partai Demokrat. Banyak masyarakat yang merasa semakin frustasi dengan situasi pandemi yang tidak kunjung membaik dan pemulihan ekonomi yang masih dirasa lambat (pertumbuhan ekonomi masih minus sejak kuartal II 2020).

Sedangkan di sisi lain, ruang untuk berekspresi, kebebasan sipil semakin menyempit, di antaranya tercermin dalam survei LP3ES dengan 52,1 persen responden menyatakan semakin takut dalam berpendapat, berekspresi, berkumpul, dan berserikat serta 19,3 persen tidak menjawab.

"Muncul pula ketakutan-ketakutan dalam menyuarakan aspirasi, pendapat, apalagi berbeda dari apa yang disampaikan pemerintah," lanjut Herzaky.

Di tengah kebingungan itu, rakyat melihat secercah harapan pada Partai Demokrat. Apa yang diperjuangkan oleh Partai Demokrat di parlemen, selaras dengan apa yang mereka harapkan.

Lalu, rakyat pun melihat, apa yang dilakukan Demokrat di parlemen, merupakan bentuk konsistensi dan senapas dengan perjuangan para kader Demokrat di lapangan dalam membantu masyarakat terdampak pandemi, krisis ekonomi, dan bencana.

"Bukan sekedar gimmick belaka, apalagi hanya untuk mencari sensasi seperti yang dilakukan beberapa politisi lain. Nyaring di parlemen, tapi kosong di lapangan," terang Herzaky.

Jelas Herzaky, karena konsistensi dan keselarasan antara perjuangan di parlemen, ruang publik, dan apa yang dilakukan langsung Demokrat bersama masyarakat di akar rumput selama setahun terakhir inilah, publik mengapresiasi kerja nyata Demokrat dengan mengganjarnya elektabilitas yang tinggi di berbagai survei.

Ditambahkan, usaha intervensi oknum kekuasaan yang berusaha mengambil paksa Demokrat dengan melakukan intimidasi, ancaman, dan rayuan kepada kader partai, ikut memantik simpati publik.

Kekompakan, loyalitas, dan ketegaran kader Demokrat dalam melaluinya, di bawah kepemimpinan Ketum AHY yang tegas, berani, dan tenang dalam mengambil keputusan, membuat dukungan rakyat Indonesia semakin mengalir kepada Demokrat.

"Kami merasa bersyukur dan berterima kasih kepada rakyat Indonesia. Bagaimanapun, kepercayaan ini harus kami jaga dengan baik. Semoga kami bisa memiliki kesempatan lebih luas dan lebih besar dalam memperjuangkan harapan rakyat ke depannya," ucap Herzaky. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA